Advertisement
Jembatan Kalijogo Mulai Dievakuasi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman mulai melakukan evakuasi Jembatan Kalijogo di Dusun Karangwetan, Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah yang rusak berat akibat hujan deras pada Rabu (30/1/2019) lalu.
Kabid Bina Marga DPUPKP Sleman, Akhmad Subhan mengatakan pihaknya menurunkan sekitar 20 personil dan satu alat berat untuk melakukan pembongkaran dengan cara bagian jembatan dipotong-potong menjadi bagian kecil menggunakan alat las.
Advertisement
"Pembongkaran dilakukan tidak hanya sekedar mencopot-copot karena itu jembatan membentang di sungai yang cukup lebar. Ini ditarget beberapa hari selesai, tergantung cuaca," kata Subhan pada Senin (18/2/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, dalam proses rekonstruksi nantinya, pihaknya akan memperhatikan struktur dan kondisi lapangan, sehingga saat cuaca ekstrim, tidak terjadi hal serupa.
"Yang jelas kami berharap bisa dikerjakan di musim-musim yang tidak terlalu banyak hujan , mungkin di triwulan kedua atau ketiga. Perhitungannya juga sinergis dengan proyek-proyek reguler. Tahun ini rencananya kami akan coba segerakan pembangunan karena masyarakat sangat membutuhkan," tambah dia.
Selo Sumarjan, 42, salah seorang warga Dusun Karangwetan, Desa Tegaltirto mengatakan, sebelum adanya jembatan tersebut, warga menggunakan jembatan darurat yang terbuat dari bambu untukĀ mempermudah transportasi, karena jika tidak ada, warga harus memutar hingga 10 kilometer untuk ke RT seberang sungai.
"Kemarin kan Bapak Bupati juga sudah kesini, jadi semoga tahun ini bisa direalisasikan pembangunan jembatan karena sangat dibutuhkan masyarakat," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Hujan deras dan angin kencang yang melanda Sleman pada Rabu (30/1/2019) mengakibatkan sebuah jembatan gantung yang menghubungkan dua RT di Dusun Karangwetan, Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah rusak berat.
Kepala Seksi Pemerintahan Desa Tegaltirto Heri Muliantoro mengungkapkan, Jembatan gantung Kalijogo sepanjang 60 meter dengan lebar 1,5 meter itu baru diresmikan pada 18 Januari 2019 dan merupakan jembatan yang dibangun dengan dana CSR Telkom dan bekerja sama dengan Kodam VI/Diponegoro.
"Jadi, awalnya, pada sore harinya, air sungai meluap sekitar pukul 16.00 WIB, sampai malam juga air sungai sudah setinggi 5-6 meter dan jembatan sudah tidak kelihatan, lalu, pada pagi harinya tali seling jembatan sudah putus dan bagian tengah jembatan sudah dipenuhi sampah," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement