Advertisement
E-Tourism Perlu Dioptimalkan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemasaran pariwisata atau e-tourism mutlak digunakan untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu, teknologi juga bisa menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat.
Hal itu menjadi topik pembahasan dalam diskusi dan bedah buku Manajemen Pemasaran Pariwisata karya Ni Luh Heny Andayani, di Balai Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Bantul, Selasa (5/3/2019).
Advertisement
Konsultan Bidang Pengembangan dan Kerjasama dari Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUKM) DIY, Imam Syafii mengatakan perkembangan pariwisata di berbagai daerah tidak lepas dari pemanfaatan Internet. "Karena kalau tidak menjadikan jaringan Internet sebagai kekuatan akan ketinggalan," kata Imam.
Selain itu dia meningatkan tren konsumen saat ini lebih tertarik pada video ketimbang tulisan dan gambar. Karena itu pengelola wisata dituntut kreatif mengelola web wisata yang berisi konten video tentang pariwisata yang akan dijual. “Tentunya tidak menghilangkan juga gambar dan tulisan sebagai penjelasan,” ucap dia.
Pembuatan video, diakui dia sejatinya tak perlu berdurasi panjang, asalkan cukup menggambarkan suasana objek wisata. Selain menjelaskan objek wisata, juga perlu mengemas tradisi dan budaya sekitar objek wisata menjadi menarik. Salah satunya kehidupan sehari-hari masyarakat atau tradisi bersih dusun.
Dia mencontohkan pariwisata di Bali yang dijual adalah tradisi dan budaya masyarakat setempat sehingga wisatawan, terutama wisatawan mancanegara terkesan dengan tradisi itu. Menurut dia, Jogja kental akan budaya Jawa, namun kurang tereksplor.
"Cobalah mulai dikemas dengan video. Saat ini yang interaksinya cukup tinggi tinggi adalah video. Orang lebih tertarik menonton video. Buatlah video sebanyak2nya melalui di website atau media sosial sebagai daya tarik," kata Imam.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Yoeke Indra Agung Laksana yang juga didapuk sebagai narasumber di diskusi itu menyoroti soal infrastruktur jalan menuju objek wisata yang harus bagus. Karena jalan menjadi salah satu daya dukung obyek wisata. “Keberadaan jalan ini tidak bisa disepelekan. Dalam menata objek wisata, jalan yang menuju ke sana harus bagus dulu,” ucap dia.
Kepala DPAD DIY, Monika Nur Lastiyani mengatakan bedah buku yang digelar di Desa Mangunan merupakan putaran ke-21 dari target 60 kali selama tahun ini. Bedah buku terebut sebagai upaya DPAD DIY dalam menumbuhkan budaya baca masyarakat. Selain itu diharapkan masyarakat juga dapat mengaplikasikan apa yang ada dalam buku tersebut, "Sehingga masyarakat dapat menambah ilmu sekaligus potensi pendapatan dalam penelolaan wisata," ujar Monika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo, Lengkap dari Staisun Tugu hingga Palur, Jumat 19 April 2024
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Jadwal Kereta Bandara YIA dan YIA Xprerss, Jumat 19 April 2024
- Jadwal KA Prameks Kutoarjo Jogja, Jumat 19 April 2024
- Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA
Advertisement
Advertisement