Advertisement

Hama Tikus Masih Menjadi Momok

Yogi Anugrah
Rabu, 06 Maret 2019 - 00:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Hama Tikus Masih Menjadi Momok Sejumlah pejabat Kecamatan Nanggulan, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo serta perwakilan Dinas Pertanian DIY sesaat sebelum memanen padi dalam seremonial panen perdana Padi Sehat di Desa Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan, Rabu (9/1/2019). - Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Hama tikus merupakan salah satu momok bagi petani. Tidak jarang serangan hama tikus membuat para petani gagal panen.

"Kawasan Sleman bagian barat paling rentan hama tikus. Sebab masa tanam di sana tidak teratur. Itu yang membuat tikus bisa berkembang biak, karena makanannya tersedia terus,” kata Kepala Dinas Peternakan, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Heru Saptono, Selasa (5/3/2019).

Advertisement

Lebih lanjut, Heru mengungkapkan, hama tikus tidak bisa diberantas. Namun bisa dikendalikan. Salah satunya dengan Gropyokan. Gropyokan merupakan salah satu tahapan pengendalian hama tikus terpadu (PHTT). Selain menangkap, juga membunuh tikus di dalam sarang dengan pengemposan lubang tikus.

DP3, kata Heru, juga memberikan bantuan bibit dan pupuk kepada para petani, bantuan tersebut bertujuan sebagai ajakan kepada para petani agar menanam secara bersamaan. "Sehingga bisa menekan hama tikus," ujar dia.

Ia mengatakan, pemanfaatan predator alami tikus juga bisa menjadi salah satu langkah pengendalian hama tikus. Caranya dengan menempatkan tyto alba atau burung hantu di sawah.

"Suara dari burung hantu bisa membuat tikus takut. Memang burung hantu itu paling makannya dua atau tiga ekor tikus sehari, namun suaranya bisa membuat tekanan psikologis ke tikusnya," tambahnya.

Ketua Kelompok Tani Rejeki Mulia, Gedung Banteng, Desa Sumberagung, Moyudan, Edi Wasito mengatakan, serangan tikus pernah membuat para petani mengalami tiga kali gagal panen. Banyak petani yang tidak bisa menggarap kembali lahan tersebut.

"Sebagian besar petani disini kan petani penggarap, modalnya pas-pasan untuk menanam. Sejauh ini bantuan dari pemerintah sudah mencukupi," kata Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

2 Jam Diperiksa Dewas KPK, Firli Pilih Bungkam di Depan Wartawan

News
| Selasa, 05 Desember 2023, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement