Advertisement
Perajin Genting Godean Keluhkan Pemalsuan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Perajin genting Godean yang berada dalam Asosiasi Sembada Manunggal Sejahtera berharap perhatian pemerintah dalam menghadapi kendala, diantaranya sulitnya bahan baku, dan pendampingan serta perlindungan ditengah maraknya genteng palsu yang mengatasnamakan genting Godean.
Ketua II Asosiasi Sembada Manunggal Sejahtera, Suroto, mengatakan saat ini, para perajin genting terkendala dengan sulitnya mendapatkan bahan baku untuk pembuatan genting, pasalnya, banyak lahan yang dulunya digunakan sebagai bahan baku pembuatan genting digerogoti dengan banyaknya muncul perumahan.
Advertisement
“Saat ini, perajin banyak yang mengambil bahan baku di Kulonrpogo, dan dicampur dengan bahan baku dari Godean,” kata Suroto, Sabtu (23/3/2019).
Selain itu, ia mengatakan, belakangan ini, marak beredar genting dari luar Godean, yang mengatasnamakan genteng Godean, genting yang beredar tersebut, kata dia, meniru genting Godean namun dengan kualitas yang lebih rendah.
“Jadi pengepul yang mempunyai modal banyak, membeli genting dari luar Godean, seperti Magelang, dan dijual di Sleman. Harga genting disana, sekitar Rp700 sampai Rp800 per biji, saat dijual di Sleman mengatasnamakan Genting Godean, padahal kualitasnya rendah, sehingga merusak image genting Godean,” ucap Suroto
Kondisi tersebut, kata dia, membuat banyak perajin genting yang gulung tikar, sekarang, kata dia, hanya ada sekitar 600 hingga 700 perajin genting di Sleman, yakni di wilayah Sidorejo, Margodadi, Margoluwih, Sidoagung, dan Sidoluhur.
“Dulu ada sekitar 1.500 perajin, namun sudah banyak yang gulung tikar. Dulu, sebulan bisa terjual 60 sampai 70 genting perbulan, sekarang terjual 30.000 genting saja sudah syukur. Perajin yang sekarang juga banyak sambil bekerja lainnya, agar bisa bertahan,” ujar Suroto.
Ketua Asosiasi Sembada Manunggal Sejahtera, Sukiman, menambahkan, kondisi musim hujan juga mempersulit para perajin, pasalnya, kata dia, para perajin genting bergantung dengan cuaca. “Dalam proses pembuatan genting, mulai dari mencari bahan baku, melumatkan, hingga tahap penjemuran terganggu dengan kondisi hujan, karena pembuatan genting disini kan masih pakai cara tradisional,” kata Sukiman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BKK DANAIS 2024: Rp29,4 Miliar Digulirkan untuk Padat Karya 160 Kalurahan di DIY
- Peringatan OTDA Jadi Momentum Mengarah ke Ekonomi Hijau Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat
- Cara Membeli Tiket KA Bandara Jogja via Online
- Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
Advertisement
Advertisement