Advertisement
Pemetaan Lokasi Pencarian Kasus HIV Diperluas
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO-- Dinas Kesehatan Kulonprogo melakukan tes sukarela HIV dengan menjangkau beberapa titik rawan HIV. Dinkes Kulonprogo memperluas jangkauannya salah satunya pada titik penambangan pasir.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kulonprogo, Wilis Prasetyo mengatakan jangkauan pengecekan HIV dari Dinkes Kulonprogo tidak lagi sebatas di tempat-tempat hiburan, kafe-kafe atau Alun-Alun Wates saja. Kini bahkan, area jangkauan sampai pada penambangan pasir.
Advertisement
Penambangan pasir dianggap menjadi titik rawan HIV, karena ditakutkan ada aktifitas yang menimbulkan terjadinya penularan HIV. "Tahun lalu juga kami antisipasi khususnya tempat mangkal penambang pasir di Kulonprogo," ujar Wilis pada Jumat (29/3/2019).
Namun menurutnya, tes sukarela yang menjangkau beberapa lokasi atau hot spot HIV itu tidak untuk memberikan stigma negatif pada lokasi tersebut. "Hanya sebatas antisipasi," ujar Wilis.
Setidaknya, dalam setahun pihak Dinkes Kulonprogo menjangkau 10 titik untuk dilakukannya tes sukarela. Selain itu, dilakukan juga upaya pendampingan pada kelompok beresiko.
"Di titik itu kita lakukan tes sukarela dan konsultasi. Kurang lebih 10 titik dalam setahun. Kami juga lakukan pendampingan pada kelompok beresiko seperti waria, dan penghuni Lapas," ujarnya.
Menurutnya, yang juga perlu dikhawatirkan yaitu munculnya HIV pada kelompok beresiko ibu rumah tangga. "Makanya, kami juga lakukan screening pada ibu hamil, supaya nanti ketika HIV tidak menularkan pada anaknya," ungkap Baning. Ia mengatakan, seluruh ibu hamil yang dilakukan screening di Kulonprogo negatif HIV.
Berdasarkan data dari Dinkes Kulonprogo, kasus HIV yang ditemukan di Kulonprogo mengalami peningkatan. Pada 2017 ada 30 orang yang terkena HIV, 10 orangnya sudah masuk AIDS. Jumlah itu meningkat di 2018 menjadi 47 orang yang terkena HIV dengan 11 orangnya sudah masuk AIDS.
Menurut Baning, dari data temuan HIV tersebut, masih banyak kasus HIV yang belum ditemukan. "Ada sekitar 450 orang penderita HIV, yang berhasil ditemukan itu baru 10 sampai 15 persen saja," pungkas Baning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pertemuan Kontra Hwang Sun-hong Sering Kalah, Saatnya STY Cetak Sejarah Lagi!
- Pria Asal Bandung Curi 2 Unit iPhone di Service Center Sleman, Begini Modusnya
- PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Lewat Edukasi Keuangan Perempuan
- Pelatih Korsel Akui Indonesia Sulit Dikalahkan, Shin Tae-yong: Dia akan Stres
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024: Hujan Ringan
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Selasa 23 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Selasa 23 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jalur Trans Jogja, Melewati Kampus Mal hingga Destinasi Wisata
- Jadwal Pemadaman Listrik Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024, Cek Lokasi!
Advertisement
Advertisement