Advertisement

Pemetaan Lokasi Pencarian Kasus HIV Diperluas

Fahmi Ahmad Burhan
Senin, 01 April 2019 - 10:17 WIB
Sunartono
Pemetaan Lokasi Pencarian Kasus HIV Diperluas Ilustrasi HIV - AIDS. (Harian Jogja)

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO-- Dinas Kesehatan Kulonprogo melakukan tes sukarela HIV dengan menjangkau beberapa titik rawan HIV. Dinkes Kulonprogo memperluas jangkauannya salah satunya pada titik penambangan pasir.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kulonprogo, Wilis Prasetyo mengatakan jangkauan pengecekan HIV dari Dinkes Kulonprogo tidak lagi sebatas di tempat-tempat hiburan, kafe-kafe atau Alun-Alun Wates saja. Kini bahkan, area jangkauan sampai pada penambangan pasir.

Advertisement

Penambangan pasir dianggap menjadi titik rawan HIV, karena ditakutkan ada aktifitas yang menimbulkan terjadinya penularan HIV. "Tahun lalu juga kami antisipasi khususnya tempat mangkal penambang pasir di Kulonprogo," ujar Wilis pada Jumat (29/3/2019).

Namun menurutnya, tes sukarela yang menjangkau beberapa lokasi atau hot spot HIV itu tidak untuk memberikan stigma negatif pada lokasi tersebut. "Hanya sebatas antisipasi," ujar Wilis.

Setidaknya, dalam setahun pihak Dinkes Kulonprogo menjangkau 10 titik untuk dilakukannya tes sukarela. Selain itu, dilakukan juga upaya pendampingan pada kelompok beresiko.

"Di titik itu kita lakukan tes sukarela dan konsultasi. Kurang lebih 10 titik dalam setahun. Kami juga lakukan pendampingan pada kelompok beresiko seperti waria, dan penghuni Lapas," ujarnya.

Menurutnya, yang juga perlu dikhawatirkan yaitu munculnya HIV pada kelompok beresiko ibu rumah tangga. "Makanya, kami juga lakukan screening pada ibu hamil, supaya nanti ketika HIV tidak menularkan pada anaknya," ungkap Baning. Ia mengatakan, seluruh ibu hamil yang dilakukan screening di Kulonprogo negatif HIV.

Berdasarkan data dari Dinkes Kulonprogo, kasus HIV yang ditemukan di Kulonprogo mengalami peningkatan. Pada 2017 ada 30 orang yang terkena HIV, 10 orangnya sudah masuk AIDS. Jumlah itu meningkat di 2018 menjadi 47 orang yang terkena HIV dengan 11 orangnya sudah masuk AIDS.

Menurut Baning, dari data temuan HIV tersebut, masih banyak kasus HIV yang belum ditemukan. "Ada sekitar 450 orang penderita HIV, yang berhasil ditemukan itu baru 10 sampai 15 persen saja," pungkas Baning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Yusril Serahkan Berkas Putusan Asli MK ke Prabowo Subianto

News
| Selasa, 23 April 2024, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement