Advertisement

Tanpa Calon Petahana, Pilkada 2020 Gunungkidul Bakal "Gayeng"

David Kurniawan
Selasa, 14 Mei 2019 - 05:37 WIB
Nina Atmasari
Tanpa Calon Petahana, Pilkada 2020 Gunungkidul Bakal Ilustrasi. - Bisnis/Dwi Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemilihan Kepala Daerah masih akan berlangsung pada September 2020 mendatang. Namun kontestasi dan dinamika pencalonan mulai berkembang. Diperkirakan pelaksanaan pemilihan di tahun depan akan lebih terbuka karena tidak adanya calon petahana.

Politikus Partai Gerindra yang juga Ketua Komisi C DPRD Gunungkidul, Purwanto mengatakan, pihaknya sudah mulai mengukur kekuatan untuk pertarungan di pilkada tahun depan. Menurut dia, hasil kajian awal melihat bahwa peta persaingan akan lebih terbuka dan lebih sengit ketimbang gelaran Pilkada 2015 lalu. Ini tandanya pilkada bakal gayeng (meriah). Hal ini mengacu pada posisi Bupati Gunungkidul Badingah yang tak bisa lagi maju sebagai calon kepala daerah.

Advertisement

Oleh karenanya, sambung Purwanto, kesempatan ini akan memberikan peluang bagi calon-calon lain untuk unjuk diri sebagai pemimpin baru di Gunungkidul. “Memang masih ada Wakil Bupati Immawan Wahyudi yang bisa masuk kandidat sebagai calon kepala daerah, tapi dari posisi akan lebih kuat calon yang bertarung merupakan petahana yang duduk sebagai bupati,” kata Purwanto kepada Harianjogja.com, Senin (13/5/2019).

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Wahyu Pradana Ade Putra, politikus muda dari PDI Perjuangan Gunungkidul. Menurut dia, partainya sudah mulai bersiap untuk menyambut gelaran Pilkada 2020. “Kami akan bertarung karena dari persyaratan bisa mengusung calon sendiri, tanpa harus berkoalisi dengan partai lain,” katanya.

Ade menekankan, target tinggi akan dipasang agar calon yang diusung bisa memenangkan pilkada. “Persaingan akan lebih terbuka dan kami siap memenangkannya,” ungkap Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul ini.

Optimisme menyambut Pilkada 2020 juga disuarakan oleh Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Supriyadi dari Partai PAN. Menurut dia, peta persaingan akan sangat terbuka karena akan ada calon baru yang bermunculan.

“Kalau di internal kami ada beberapa nama. Selain saya sendiri, ada mantan Ketua DPD PAN Gunungkidul, Dodi Wijaya; Wakil Bupati Immawan Wahyudi hingga Ketua DPD sekarang ini Arif Setiadi,” katanya.

Dia menekankan, partainya mengusung target tinggi untuk mengamankan posisi kepala daerah yang diraih sejak Pilkada 2005 lalu. “Kita akan berupaya mempertahankan posisi bupati yang terus kita raih dalam pilkada,” katanya.

Ketua KPU Gunungkidul Ahmadi Ruslan Hani mengatakan, tahapan resmi pilkada 2020 kemungkinan besar baru di mulai pada awal tahun. Namun demikian, di akhir tahun, KPU Gunungkidul sudah mulai mempersiapkan untuk pelaksanaan tahapan.

Disinggung mengenai calon kepada daerah, Hani memastikan Bupati Badingah tidak bisa lagi mencalonkan karena sudah dua periode menjabat sebagai kepala daerah. “Dasar acuannya pada Undang-Undang No.10/2016 tentang Pilkada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement