Advertisement

Kecamatan Girisubo Resmi Ajukan Dropping Air

David Kurniawan
Kamis, 23 Mei 2019 - 17:12 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Kecamatan Girisubo Resmi Ajukan Dropping Air Ilustrasi kekeringan - REUTERS/Jose Cabezas

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat Kecamatan Girisubo menjadi wilayah pertama yang mengajukan permintaan bantuan air bersih. Diprediksi dalam kurun waktu lima bulan ke depan, wilayah yang mengajukan bantuan terus bertambah.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan jajarannya mulai mendata potensi daerah rawan kekeringan selama musim kemarau. Namun hingga saat ini baru Kecamatan Girisubo yang mengajukan permohonan resmi terkait dengan bantuan air bersih. "Baru satu kecamatan yang mengajukan bantuan dropping ke BPBD," kata Edy, Rabu (23/5/2019).

Advertisement

Dia menjelaskan permintaan air bersih terus meningkat seiring datangnya musim kemarau. Berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, khususnya di wilayah selatan seperti Kecamatan Rongkop, Tepus, Tanjungsari hingga Purwosari menjadi langganan kekeringan. Untuk dropping BPBD mengalokasikan anggaran sekitar Rp500 juta. "Pasti bertambah, khususnya saat memasuki musim kemarau. Diprediksi ancaman kekeringan berlangsung selama lima bulan," katanya.

Untuk penyaluran, BPBD menyiapkan tujuh truk tangki pengangkut air. Meski demikian, di dalam penyaluran hanya enam truk yang diterjunkan karena satu tangki harus menjadi cadangan apabila ada yang rusak. "Jadi kalau nanti ada yang rusak bisa langsung diganti dengan kendaraan cadangan sehingga penyaluran tidak terganggu. Rencananya distribusi air ke masyarakat mulai dilakukan di akhir bulan ini," katanya.

Sekretaris Camat Girisubo, Arif Yahya, mengatakan wilayahnya masuk daerah rawan kekeringan saat musim kemarau. Setiap tahun kekeringan melanda delapan desa. Menurut dia Girisubo tidak memiliki banyak sumber air sehingga saat kemarau sehingga rawan kekeringan. Ia mencatat hingga saat ini ada tiga sumber mata air yakni sumber Songbanyu, Pulejajar, dan Puring. “Sumber paling besar ada di Songbanyu dan Pulejajar. Sedangkan untuk Puring debitnya relatif kecil. Di sumber-sumber inilah sejumlah truk tangki swasta mengambil untuk dijual ke masyarakat,” katanya.

Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi, berharap bantuan air bersih segera diserahkan karena sebentar lagi memasuki Idulfitri. Jangan sampai ada warga yang kesulitan air pada saat Lebaran berlangsung. "Segera dikirim karena air menjadi salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Jadi jangan sampai ada masalah karena warga kekurangan air bersih," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement