Advertisement
Ini Modus Pungli yang Sering Dilakukan Sekolah..
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Praktek pungutan liar di sekolah dengan berbagai modus seperti buku paket, seragam dan penahanan ijazah masih marak terjadi. Padahal, dalam UU No 20/2003, pemerintah dan pemerintah daerah telah menjamin terselenggaranya pendidikan dasar tanpa dipungut biaya dan telah dianggarkan minimal 20% APBN serta APBD yang disalurkan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Direktur Pegiat Pendidikan Untuk Indonesia (Pundi), Imam Sumarlan, mengatakan selain penahanan ijazah, yang jarang terungkap adalah pungutan liar dengan jual-beli buku pelajaran yang tidak sesuai aturan.
Advertisement
“Jual-beli buku menjadi sasaran empuk bagi oknum-oknum pendidikan,” katanya, Senin (24/6/2019).
Ia melihat dengan kebijakan Permendikbud tentang penganggaran 20% untuk alokasi buku pelajaran, seharusnya peserta didik bisa mendapatkannya dengan terjangkau atau bahkan gratis. Ia menyebutkan, dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), buku pelajaran bisa dipeloreh dengan total Rp124.000, tapi prakteknya banyak yang menjual buku di Rp800.000 hingga Rp1 juta.
Hal serupa juga terjadi pada jual-beli seragam. Yuliani menceritakan tetangganya sampai harus meminjang uang dari bank plecit untuk melunasi seragam sekolah anaknya seharga Rp2 juta. “Padahal orangtuanya Cuma buruh mencari rosok,” katanya.
Ia menyebutkan, harga seragam sekolah jika beli di toko tidak sampai Rp600.000 untuk enam stel, dan sudah jadi tanpa perlu menjahit lagi. “Beli di pasar lebih murah daripada di sekolah yang masih berupa kain. Padahal seharusnya sekolah tidak boleh menjual seragam, termasuk di koperasi karena masih milik sekolah.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Danais Kembali Dikucurkan untuk Mendukung Program Becak Listrik di 2024
- Heroe Poerwadi Kumpulkan Berkas Pendaftaran Cawali ke DPD Golkar Kota Jogja
- Kereta Api Terlambat, Daops 6 Yogyakarta Minta Maaf
- PENINGKATAN KAPASITAS SDM WISATA: Dispar DIY Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Event
- Dari Luar Negeri? Jangan Lupa Isi e-CD Jika Turun di YIA
Advertisement
Advertisement