Advertisement
Pelaku UMKM di Gunungkidul Didorong Melek Digital

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Gunungkidul terus mendorong pelaku usaha untuk melek digital. Pasalnya, hingga saat ini pemanfaatan teknologi informasi untuk pemasaran masih sangat kecil.
Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi dan UKM Gunungkidul, Sutaryono, mengatakan, total hingga saat ini ada 24.000 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdata di Gunungkidul. Namun demikian, dari jumlah ini baru 25% pengusaha yang memanfaatkan program digitalisasi untuk memasarkan produk yang dihasilkan.
Advertisement
“Belum banyak yang memanfaatkan digitalisasi pemasaran. Ini menjadi tugas kami untuk terus mendorong pengusaha mau memanfaatkan teknologi informasi dalam upaya pemasaran,” katanya kepada wartawan, Jumat (28/6/2019).
Menurut dia, pada saat sekarang, pelaku UKM masih banyak menggunakan cara-cara konvensional dalam pemasaran produk yang dihasilkan. Sutaryono menilai cara ini tetap bisa dilakukan tetapi untuk perluasan harus bisa menggunakan pasar online. “Pasar online tidak memperhitungkan jarak karena aktivitas jual beli bisa dilakukan di mana saja. Jika tertarik dan cocok langsung bayar dan barang segera dikirim ke pembeli,” ungkapnya.
Sutaryono berpendapat pasar online masih sangat terbuka dan bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk memasarkan produk yang dihasilkan. “Cara konvensional bisa diteruskan, tapi agar optimal dalam pemasaran pasar online juga harus dicoba,” tuturnya.
Untuk menggerakan pelaku usaha agar mau melek program digital, Sutaryono mengakui sudah menyiapkan program-program pelatihan digitalisasi. “Kami membantu melalui pelatihan-pelatihan yang berbasis jual beli online,” katanya.
Disinggung mengenai penyebab pelaku UKM belum banyak yang memanfaatkan teknologi informasi dalam pemasaran, Sutaryono mengakui hal ini tak lepas dari sumber daya manusia (SDM) yang ada. Menurut dia, masalah SDM sangat berpengaruh karena dengan kemampuan yang terbatas maka pelaku usaha belum bisa memanfaatkan pasar jual beli online. “Kalau yang muda tidak ada masalah karena sudah terbiasa dengan sistem online. Tapi untuk yang sudah tua belum bisa karena keterbatasan SDM,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Supriyadi, mengatakan Pemkab harus berpartisipasi dalam upaya pengembangan digitalisasi di sektor usaha. Pasalnya, pemasaran online menjadi ceruk pasar yang tak bisa dipandang sebelah mata. “Pasar online sudah jadi tren dan ini harus ditangkap untuk pengembangan UKM di Gunungkidul,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
- Harganas Harus Mengusung Semangat Inklusif dan Kolaboratif
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
Advertisement
Advertisement