Advertisement
Tingkat Kebocoran Air PDAM Sleman Tinggi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Rerata tingkat kebocoran air pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sembada Sleman melebihi standar nasional. Per Mei tahun ini, tingkat kehilangan air PDAM Tirta Sembada mencapai 25,47%.
Direktur Utama PDAM Sleman Dwi Nurwata mengatakan rerata persentase kebocoran air yang dialami oleh PDAM Tirta Sembada memang masih jauh dari standar nasional. Padahal persentase yang ditetapkan oleh Pusat adalah kurang dari 20%.
Advertisement
Beberapa langkah yang ia lakukan menekan tingkat kebocoran sudah diupayakan melalui audit sumber air. Tujuannya agar bisa diketahui secara persis debit air yang keluar, dan kontrol tekanan. "Kami juga membentuk tim unit reaksi cepat sehingga jika ada laporan kebocoran bisa langsung ditangani," kata Dwi, Selasa (9/7/2019).
Jika dibandingkan dengan rerata tingkat kehilangan air PDAM Tirta Sembada pada tahun lalu, persentase tahun cenderung turun. Tahun lalu, kata dia, rerata tingkat kehilangan air PDAM Tirta Sembada mencapai 27,68%.
Dwi menjelaskan kebocoran paling banyak ditemukan pada bagian jaringan. Proyek pemeliharaan infrastruktur jalan dituding menjadi salah satu penyebabnya.
Dia pun tak menampik kondisi kehilangan air yang cukup tinggi tersebut, kata Dwi, memberikan dampak ekonomi karena menghilangkan peluang pendapatan PDAM. Adapun pelanggan juga berpotensi dirugikan karena pelayanan tidak bisa maksimal. "Kami selalu menginformasikan kepada pelanggan apabila ada gangguan. Biasanya butuh waktu satu hari sampai semua tertangani," kata dia.
Libatkan Masyarakat
Anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Kabupaten Sleman Hempri Suyatna mengatakan dengan memperhatikan tingginya kebocoran air pada PDAM Tirta Sembada, lembaganya menyarankan agar pemeliharaan pipa melibatkan partisipasi masyarakat. "Untuk pipa-pipa yang sekiranya bisa dijangkau masyarakat, pemeliharaannya bisa melibatkan mereka [masyarakat]," kata dia.
Selain itu, jika memang kebocoran itu ternyata disebabkan oleh oknum tertentu yang merusak fasilitas milik PDAM Tirta Sembada, dia berharap ada sanksi tegas. “Dengan begitu, akan menimbulkan efek jera,” ucap Hempri.
Selain pemeliharaan, faktor penganggaran juga menjadi hal yang penting terutama untuk memastikan kualitas jaringan yang ada benar-benar bagus dan sesuai standar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
- Pelajar Jogja Isi Liburan Sekolah dengan Lestarikan Budaya Jawa, Belajar Geguritan hingga Aksara Jawa
- Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
Advertisement
Advertisement