Advertisement

Pemerintah Desa Parangtritis Berharap Relokasi Pedagang Pantai Depok Setelah JJLS Tersambung

Ujang Hasanudin
Minggu, 14 Juli 2019 - 23:57 WIB
Budi Cahyana
Pemerintah Desa Parangtritis Berharap Relokasi Pedagang Pantai Depok Setelah JJLS Tersambung Ribuan orang mengikuti Jogja Sunset Run di Laguna Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul, Sabtu (29/6/2019). - Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, mengharapkan Pemkab Bantul mempertimbangkan kembali relokasi semua pelaku usaha di kawasan Pantai Depok ke kawasan Laguna Pantai Depok.

Penyebabnya, belum semua kawasan Laguna Pantai Depok tertata, sehingga relokasi yang terlalu cepat dapat mengganggu wisata yang selama ini sudah cukup ramai.

Advertisement

Kepala Desa Parangtritis, Topo, mengatakan ada lebih dari 150 pelaku usaha di Pantai Depok, mulai dari warung makan, pakaian, dan suvenir. Mereka sudah lama berjualan, bahkan ada yang sudah puluhan tahun berjualan di sekitar pantai. Menurut Topo, sebagian besar para pelaku usaha merupakan warga Desa Parangtritis.

Kawasan wisata Pantai Depok diakuinya menjadi salah satu lahan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ia memahami para pelaku usaha membuka usaha di kawasan terlarang yakni 100 meter dari bibir pantai. Topo menyatakan setuju dengan adanya penataan, tetapi harus dilakukan secara bertahap.

“Minimal setelah Jembatan Kretek II selesai dibangun dan Jalur jalan Lintas Selatan [JJLS] sudah tersambung, mungkin relokasi baru bisa dilakukan,” kata Topo saat dihubungi Harian Jogja, Minggu (14/7/2019).

Menurut dia, JJLS dan Jembatan Kretek II dapat membuka pintu keramaian objek wisata Pantai Depok sehingga menjadi peluang bagi Pemkab untuk menata pelaku usaha.  Informasi yang dia peroleh, pembangunan Jembatan Kretek II masih dalam proses lelang dan target pembangunan baru dimulai pada 2 Februari 2020.

Topo juga menilai lahan yang akan dijadikan pusat kuliner di sekitar Laguna Depok saat ini belum bisa menampung semua pelaku usaha yang jumlahnya lebih dari 150 orang. Pusat kuliner yang sudah terbangun hanya satu los dan empat ruang. Ia tidak ingin proses relokasi berdampak tidak baik bagi pelaku usaha maupun wisatawan. “Jangan sampai wisata Pantai Depok yang sudah maju malah berdampak,” kata Topo.

Sebelumnya, Ketua Komunitas Pengusaha Warung Makan Pantai Depok, Dardi Nugroho, mengaku belum siap direlokasi dalam waktu dekat karena Laguna Pantai Depok belum menjanjikan untuk mendatangkan wisatawan.

Menurut Dardi, selama ini Laguna Pantai Depok hanya ramai ketika ada acara, sementara wisatawan yang berlibur biasanya langsung ke pantai sambil makanj dan berbelanja di warung-warung yang ada.  Ia khawatir jika warung terlalu jauh dengan pantai membuat wisatawan tiak mau datang. “Pedagang sepakat satu kata, kompak tidak mau dipindah,” kata Dardi.

Dinas Pariwisata Bantul berupaya menata kawasan Parangtritis-Depok, salah satunya memindahkan semua warung permanen dan semi permanen yang ada di selatan jalan atau yang berada di zona 100 meter dari bibir pantai, kecuali tempat pelelangan ikan. Para pelaku usaha dipindah ke utara jalan, salah satunya di kawasan Laguna Pantai Depok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

TWC Targetkan Wisatawan Candi Borobudur & Prambanan Naik 37% Saat Libur Lebaran

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement