Advertisement
Kekeringan Meluas, Pengedropan Air Capai 1.665 Tangki
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bencana kekeringan di Gunungkidul terus meluas. Hingga saat ini sebanyak 1.655 tangki air bersih disalurkan kepada warga terdampak kekeringan yang ada di 14 wilayah terdampak. Selain dari pemerintah, bantuan berasal dari pihak swasta.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan hingga saat ini sudah ada 215 tangki bantuan dari pihak swasta. Menurut dia jumlah itu terus bertambah karena diprediksi kemarau masih terjadi dalam beberapa bulan ke depan. “Sudah banyak bantuan dari pihak ketiga. Diharapkan sebelum menyalurkan bantuan ada komunikasi sehingga bantuan dapat tepat sasaran,” katanya kepada wartawan, Jumat (2/8/2019).
Advertisement
Edy menjelaskan bantuan air bersih dari pihak ketiga berasal dari berbagai kalangan mulai dari pelajar, organisasi masyarakat hingga lembaga sosial. “Sangat membantu karena jangkauan pemberian bantuan bisa lebih luas sehingga banyak masyarakat yang tertolong,” katanya.
Selain dari pihak ketiga, pengedropan air juga dilakukan secara rutin oleh BPBD atau tim dari kecamatan. Hingga saat ini BPBD Gunungkidul sudah menyalurkan bantuan sebanyak 880 tangki dan dari pemerintah kecamatan sebanyak 550 tangki. “Kalau ditotal seluruhnya ada 1.665 tangki,” katanya.
Mantan Sekretaris Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ini mengatakan ada 14 kecamatan yang terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. Total jumlah jiwa terdampak mencapai 134.929 orang. “Empat kecamatan yang tidak masuk terdampak ada di Karangmojo, Wonosari, Playen dan Saptosari. Sisanya sebanyak 14 kecamatan masuk daerah rawan kekeringan,” ujarnya.
Komandan Kodim 0730 Gunungkidul, Letkol Inf. Noppy Laksana Armiyanto, mengatakan jajarannya ikut membantu menyalurkan bantuan air bersih. Bantuan sebanyak 36 tangki dibagikan kepada masyarakat di Dusun Piyuyon, Pacarejo dan Dusun Ngalangombo dan Dadapayu di Kecamatan Semanu. “Bantuan sebagai bentuk komitmen TNI bersama dengan rakyat,” katanya.
Kepala Dusun Piyuyon, Sri Muryati, mengatakan warga berterima kasih atas bantuan air yang diberikan Kodim 0730 Gunungkidul. Menurut dia, wilayahnya merupakan daerah langganan kekeringan saat kemarau karena ketiadaan sumber air.
Di Dusun Piyuyon sudah ada instalasi dari PDAM. Meski demikian, pasokan air tidak lancar sehingga warga harus membeli air dari pedagang swasta. “Selain membeli ada juga bantuan dari pemerintah. Kemarin ada bantuan dari TNI dan warga di Kecamatan Nglipar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
- Program Transmigrasi, DIY Dapat Kuota 16 Kepala Keluarga
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
Advertisement
Advertisement