Advertisement
Kenalkan Ekonomi Kerakyatan, Anak Sekolah Diajak Dolan Ke Pasar Tradisional
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Upaya untuk memperkenalkan pasar tradisional kepada generasi muda melalui program sekolah masuk pasar mulai digencarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman. Tak hanya itu, pembagian kupon berhadiah kepada seluruh pengunjung pasar juga dilakukan.
Kasi Pengembangan Perdagangan Tradisional Disperindag Sleman, Kurnia Astuti, mengatakan program tersebut bertujuan memperkenalkan kepada siswa taman kanak-kanak (TK) sampai dengan sekolah menengah pertama (SMP) mengenai ekonomi masyarakat di pasar rakyat.
Advertisement
Astuti mengatakan dengan menggandeng Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Disperindag mengajak sekolah terkait untuk datang ke pasar. "Selain itu, sekolah juga diminta memasukkan hal terkait dengan pasar tradisional ke mata pelajaran muatan lokal. Ini berlaku bagi sekolah yang lokasinya berjarak kurang dari satu kilometer dari pasar tradisional," kata Astuti, Kamis (8/8/2019).
Melalui upaya tersebut, dia berharap mampu mengenalkan ekonomi kerakyatan melalui proses transaksi di pasar tradisional. "Dengan begitu, anak-anak biar tahu bagaimana cara menawar dan bertransaksi yang santun," kata Astuti.
Pemilihan usia anak-anak dan remaja sebagai sasaran program tersebut, menurut Astuti adalah lantaran nantinya mereka lah yang akan jadi konsumen bagi pasar-pasar tradisional tersebut. "Kalau bukan mereka, siapa lagi yang akan menghidupkan pasar tradisional," kata Astuti.
Tak hanya itu, Disperindag Sleman juga bakal membagikan kupon berhadiah untuk menarik masyarakat untuk datang ke pasar. Saat ini, sudah ada 22 kupon pasar dari 42 pasar yang ada di Sleman. "Pembagian kupon berhadiah ini sudah kami lakukan sejak tiga tahun lalu. Dampaknya cukup signifikan, animo masyarakat yang datang meningkat 30 persen," ucap Astuti.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Tradisional Disperindag Sleman Haris Martapa mengatakan selain program sosialisasi, dinasnya juga mengupayakan revitalisasi sejumlah pasar tradisional.
Dia mengatakan penataan ulang pedagang pasar juga dilakukan agar tetap menjaga mutu dari barang yang dijual. Selain itu, agar pedagang juga tidak sembarangan dalam hal penataan barang dagangan dan selalu memperhatikan kebersihan lingkungan pasar.
Pedagang pasar yang terpilih akan mendapatkan pembelajaran selama kurang lebih dua bulan di sekolah pasar. "Dipilih dari pedagang atau siapa saja yang di pasar, yang dianggap bisa membawa rekan-rekannya berubah ke lebih baik," ujar Haris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
Advertisement
Advertisement