Advertisement

ANALISA BIG DATA: Ini Isu yang Paling Sering Dibicarakan Warganet Sleman

Hafit Yudi Suprobo
Rabu, 21 Agustus 2019 - 20:37 WIB
Bhekti Suryani
ANALISA BIG DATA: Ini Isu yang Paling Sering Dibicarakan Warganet Sleman Ilustrasi medsos

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Sekretaris Bakesbangpol Kabupaten Sleman Ahmad Yuno Nurkaryadi menyatakan berdasarkan hasil analisia via big data, diketahui bahwa Warganet di kabupaten Sleman aktif memperbincangkan isu-isu ideologis, seperti topik Pancasila, khilafah bahkan komunisme.

Menurut Ahmad Yuno, pemetaan pola perbincangan topik ideologi tersebut merupakan hasil analisis Big Data di wilayah Kabupaten Sleman yang dilaksanakan oleh Tim Analis Big Data Bakesbangpol.

Advertisement

"Perkembangan mutakhir saat ini memberikan tantangan tersendiri bagi Pemerintah Daerah dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung pelaksanaan tugas sehari-hari. Termasuk kemungkinan pemanfaatan Big Data dalam merumuskan kebijakan publik," kata Ahmad saat Focussed Group Discussion (FGD) dengan tema “Pemanfaatan Big Data untuk Deteksi Dini dan Cegah Dini Potensi Gangguan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan” yang diselenggarakan Rabu (21/8/2019) di Aula Unit I Pemkab Sleman.

FGD ini diselenggarakan sebagai bentuk nyata instansinya dalam mendukung roadmap Sleman Smart Regency 2021.

“Smart Regency tidak hanya melulu soal penggunaan aplikasi sebagai interface pelayanan publik, namun juga harus diwujudkan dalam segala proses pemerintahan,” jelasnya.

Kegiatan yang diikuti oleh Komunitas Intelijen Daerah, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, Organisasi Perangkat Daerah dan Warganet, FGD tersebut membahas prospek dan peluang pemanfaatan Big Data bagi Pemerintah Daerah terutama dalam mengidentifikasi potensi gangguan keamanan dan potensi konflik sosial lainnya.

Ridho Rahmadi, selaku nara sumber mengatakan bahwa pemerintah daerah harus mulai cepat beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0 dan segala perkembangan teknologi yang mengikutinya.

“Dibutuhkan sinergi yang konstruktif antara pemerintah, akademisi dan praktisi bidang teknologi informasi, agar dapat tercipta berbagai macam sistem yang dapat mendukung pemerintah,” tutup Ridho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anggaran Pupuk Bersubsidi Sentuh Rp54 Triliun, Mentan: Awasi Distribusinya

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement