Advertisement
Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan di Bantul Mencapai Rp20,4 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-- Kepala BPJS Kesehatan Yogyakarta yang membawahi Jogja, Bantul, dan Gunungkidul, Dwi Hesti Yuniarti mengatakan operasional yang harus dikeluarkan BPJS Kesehatan dengan pemasukan tidak seimbang sehingga kerap terjadi defisit.
Khusus untuk Bantul tunggakan iuran saja mencapai sekitar Rp20,4 miliar. Semua penunggak adalah peserta bukan penerima upah atau peserta mandiri.
Advertisement
Tunggakan tersebut terhitung ada yang satu bukan sampai lebih dari setahun. Sebagian besar adalah peserta mandiri kelas III mencapai 18.050 jiwa, kelas II sebanyak 6.202 jiwa dan kelas I Rp5. 206 jiwa.
Hesti mengatakan tahun ini BPJS Kesehatan di bawah naungannya sudah membayarkan Rp278, 8 miliar untuk semua fasilitas kesehatan atai faskes tingkat pertama sampai lanjutan.
Sementara pendapatan iuran peserta mandiri Rp62,4 miliar ditambah iuran PBI APBN menjadi Rp128 miliar. "Idealnya rasio klaim 100 persen atau kurang dari itu. Ini sudah melebihi 100 persen, di angka 200, artinya sudah diprediksi defisit karena pendapatan dengan yang kita keluarkan lebih banyak yang kita keluarkan," kata Hesti.
Pihaknya sudah berupaya melakukan penagihan langsung pada peserta yang menunggak terutama yang tunggakannya di atas enam bulan. Peringatan melalui pesan singkat selular juga sudah dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement