Advertisement
Belum Ada Pasar Bersertifikat SNI di Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Hingga saat ini belum ada pasar tradisional di Gunungkidul yang bersertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI). Tujuan pasar tradisional mendapat predikat SNI agar tetap eksis dan menghilangkan anggapan pasar tradisional kumuh, bau, dan kotor.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul, Virgilio Soriano, menjelaskan revitalisasi pasar bertujuan untuk menjadikan pasar tradisional bersertifikat SNI. Sesuai aturan, di dalam pasar yang telah bersertifikat SNI, infrastruktur hingga pedagang harus teratur. "Pedagang ditempatkan sesuai zonasi berdasarkan bahan makanan, contohnya bahan makanan kering dan basah tidak boleh bercampur," ujarnya saat ditemui Harian Jogja, Kamis (19/9/2019).
Advertisement
Menurutnya, saat ini kesadaran pedagang untuk memberi jarak barang dagangan dengan pengunjung masih rendah. Oleh karena itu, Disperindag terus membina pedagang berkaitan dengan los tempat berdagang agar tidak memakan tempat.
Di Gunungkidul, salah satu contoh infrastruktur pasar bersertifikat SNI yakni Pasar Legundi di Kecamatan Panggang dan Pasar Playen, Kecamatan Playen. "Kami juga membangun Pasar Karangijo di Kecamatan Ponjong dengan dana dari Kementerian Perdagangan sebesar Rp2,9 miliar" katanya.
Disperindag, menurut Virgilio, juga mendata pedagang pasar yang menyewa lapak dan kios dengan tujuan agar tidak ada penyalahgunaan. Hal ini sesuai dengan ketentuan bahwa pasar tradisional merupakan aset pemerintah daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
- Kalurahan di Gunungkidul Mulai Urus Pencairan Dana Desa Termin Kedua
- PLS Harus Edukatif dan Menyenangkan, Tak Boleh Ada Kekerasan dan Perpeloncoan
- Sarasehan Hari Jadi ke-194, Bupati Singgung Bantul Masuk 4 Besar Kabupaten Paling Maju Versi BRIN
Advertisement
Advertisement