Advertisement
Hujan Mulai Mengguyur Gunungkidul, Dropping Air Jalan Terus
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul memastikan tidak ada status darurat kekeringan di tahun ini karena saat ini sudah memasuki musim hujan. Meski demikian, bantuan air terus disalurkan karena hujan turun belum merata dan bak penampungan air hujan atau sumur warga belum menampung cukup air untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan jajarannya memastikan tidak ada peningkatan status darurat kekeringan di Gunungkidul. Hal ini tidak lepas karena anggaran dropping masih mencukupi. Selain itu, tidak adanya peningkatan status karena hujan mulai turun di beberapa wilayah. “Meski tinggal sedikit, dana untuk dropping masih ada. Jadi saya pastikan tidak ada peningkatan status apapun berkaitan dengan masalah kekeringan,” kata Edy, Minggu (3/11/2019).
Advertisement
Dia menjelaskan ketiadaan status darurat kekeringan tidak lepas dari banyaknya bantuan dari pihak ketiga. Sebagai contoh untuk saat ini BPBD membantu menyalurkan bantuan air bersih dari Bappeda DIY. “Sudah berlangsung dan sekarang masih ada sekitar 100 tangki yang harus disalurkan. Bantuan-bantuan seperti inilah yang membantu kami dalam upaya memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat,” katanya.
Edy menuturkan saat ini sejumlah wilayah di Gunungkidul sudah mulai turun hujan. Meski demikian, curah hujan yang turun belum merata sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih. Hal ini terlihat dari banyaknya bak penampungan air hujan atau sumur warga yang masih kosong. Untuk itu, BPBD terus menyalurkan bantuan hingga pertengahan November mendatang. “Stok bantuan masih ada dan terus kami distribusikan,” tuturnya.
Edy menambahkan selama proses pengiriman bantuan, awak armada pengangkut akan melihat kondisi di lapangan terkait dengan kebutuhan air di masyarakat. “Sopir kami minta mengecek, kalau sudah mencukupi maka bantuan dihentikan,” katanya.
Salah seorang warga Desa Giriasih, Kecamatan Panggang, Edi Setiawan, mengatakan di wilayahnya masih sebatas gerimis dan belum turun hujan deras. Ia berharap hujan deras segera turun sehingga membantu warga untuk mendapatkan air bersih. “Sudah mendung tapi hanya gerimis,” katanya.
Disinggung mengenai pasokan air selama kemarau, Edi mengakui warga banyak mendapatkan bantuan dari program pamsimas yang ada di wilayahnya. “Saat kemarau debitnya kecil, tapi berkat program ini warga masih bisa mendapatkan pasokan air bersih,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
TWC Targetkan Wisatawan Candi Borobudur & Prambanan Naik 37% Saat Libur Lebaran
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement