Advertisement

Hujan Mulai Mengguyur Gunungkidul, Dropping Air Jalan Terus

David Kurniawan
Minggu, 03 November 2019 - 22:47 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Hujan Mulai Mengguyur Gunungkidul, Dropping Air Jalan Terus Ilustrasi. - Reuters/Mike Hutchings

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul memastikan tidak ada status darurat kekeringan di tahun ini karena saat ini sudah memasuki musim hujan. Meski demikian, bantuan air terus disalurkan karena hujan turun belum merata dan bak penampungan air hujan atau sumur warga belum menampung cukup air untuk kebutuhan sehari-hari.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan jajarannya memastikan tidak ada peningkatan status darurat kekeringan di Gunungkidul. Hal ini tidak lepas karena anggaran dropping masih mencukupi. Selain itu, tidak adanya peningkatan status karena hujan mulai turun di beberapa wilayah. “Meski tinggal sedikit, dana untuk dropping masih ada. Jadi saya pastikan tidak ada peningkatan status apapun berkaitan dengan masalah kekeringan,” kata Edy, Minggu (3/11/2019).

Advertisement

Dia menjelaskan ketiadaan status darurat kekeringan tidak lepas dari banyaknya bantuan dari pihak ketiga. Sebagai contoh untuk saat ini BPBD membantu menyalurkan bantuan air bersih dari Bappeda DIY. “Sudah berlangsung dan sekarang masih ada sekitar 100 tangki yang harus disalurkan. Bantuan-bantuan seperti inilah yang membantu kami dalam upaya memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat,” katanya.

Edy menuturkan saat ini sejumlah wilayah di Gunungkidul sudah mulai turun hujan. Meski demikian, curah hujan yang turun belum merata sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih. Hal ini terlihat dari banyaknya bak penampungan air hujan atau sumur warga yang masih kosong. Untuk itu, BPBD terus menyalurkan bantuan hingga pertengahan November mendatang. “Stok bantuan masih ada dan terus kami distribusikan,” tuturnya.

Edy menambahkan selama proses pengiriman bantuan, awak armada pengangkut akan melihat kondisi di lapangan terkait dengan kebutuhan air di masyarakat. “Sopir kami minta mengecek, kalau sudah mencukupi maka bantuan dihentikan,” katanya.

Salah seorang warga Desa Giriasih, Kecamatan Panggang, Edi Setiawan, mengatakan di wilayahnya masih sebatas gerimis dan belum turun hujan deras. Ia berharap hujan deras segera turun sehingga membantu warga untuk mendapatkan air bersih. “Sudah mendung tapi hanya gerimis,” katanya.

Disinggung mengenai pasokan air selama kemarau, Edi mengakui warga banyak mendapatkan bantuan dari program pamsimas yang ada di wilayahnya. “Saat kemarau debitnya kecil, tapi berkat program ini warga masih bisa mendapatkan pasokan air bersih,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

TWC Targetkan Wisatawan Candi Borobudur & Prambanan Naik 37% Saat Libur Lebaran

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement