Advertisement
Pondok Pesantren di Gunungkidul Harus Jadi Pelopor Santri Sehat

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul menggelar lokakarya Pesantren Sehat 2019 di Hotel Cyka Raya, Selasa-Kamis (5-7/11/2019). Dalam kegiatan ini, pesantren diimbau untuk menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan sehat untuk para santrinya.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan pesantren sehat sebenarnya sudah dirasakan di sebagian pesantren yang ada di Bumi Handayani. Meski demikian, masih banyak pesantren yang belum mengetahui konsep pesantren sehat yang baik. "Sebagian pesantren belum memahami konsep pesantren sehat yang baik itu seperti apa," kata Dewi saat ditemui Harian Jogja, Selasa.
Advertisement
Salah satu contohnya, menurut Dewi, ada pada perilaku saat guru mengajar sambil merokok di hadapan para santri. Menurutnya, perilaku itu menjadi contoh kurang baik khususnya untuk menjaga kesehatan. Selain itu, sanitasi di pesantren, tempat mandi hingga perilaku para santri dalam kehidupan sehari-hari masih jauh dari kata sehat. "Kami memulai dengan lokakarya dengan melibatkan beberapa pesantren, dan tahun depan kami juga menyasar pesantren lainnya," ujarnya.
Diharapkan dengan lokakarya ini pesantren bisa tumbuh menjadi pesantren yang memenuhi konsep sehat yang baik. Ke depan, Dinkes bakal melibatkan sejumlah puskesmas agar terlibat dalam program Pesantren Sehat. "Kami punya banyak puskesmas, dan puskesmas ini punya tanggung jawab untuk mewujudkan program Pesantren Sehat. Jadi secara mandiri ada pelayanan dari puskesmas," katanya.
Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM) Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Theresia Rabina, mengungkapkan lokakarya ini mengundang seluruh unsur pondok pesantren, mulai dari santri, ustaz, pimpinanan pondok pesantren, serta jajaran puskesmas dan perangkat desa.
Dengan adanya lokakarya ini semua yang terlibat bisa bersama-sama berkomitmen untuk menyelenggarakan pesantren yang sehat, sehingga bisa menjadikan siapapun yang ada di dalamnya bisa merasakan konsep sehat yang baik dan teratur. "Diharapkan masyarakat atau santri yang ada di pesantren juga bisa sehat," ujarnya.
Menurut Theresia Rabina, Kementerian Kesehatan terjun langsung dalam upaya menerapkan pola hidup sehat di dalam pesantren. Hal ini sangat penting, terlebih di dalam pesantren telah lama diajarkan bahwa sehat itu sebagian dari iman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
- Pelajar Jogja Isi Liburan Sekolah dengan Lestarikan Budaya Jawa, Belajar Geguritan hingga Aksara Jawa
- Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
Advertisement
Advertisement