Advertisement
Tunggakan Rp22 Miliar Belum Dibayar BPJS, RSUD Wonosari Rapat Tak Lagi Disuguhi Snack
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Manajemen RSUD Wonosari, Gunungkidul harus memutar otak untuk mengatasi piutang BPJS Kesehatan yang jumlahnya mencapai puluhan miliar rupiah. Otoritas RSUD Wonosari kini harus berhemat dalam biaya operasional rumah sakit.
Selama ini dana talangan dari Pemkab Gunungkidul sebesar Rp5,7 miliar tidak cukup menutupi kekurangan pembayaran BPJS Kesehatan selama enam bulan.
Advertisement
Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistyowati, mengatakan piutang BPJS yang jatuh tempo mencapai Rp22 miliar. Jumlah ini masih bisa bertambah karena hitungan piutang baru sampai tagihan September, sedangkan untuk Oktober masih proses pengajuan. “Ya kalau ditotal jumlahnya mencapai Rp26 miliar,” kata Heru akhir pekan lalu.
Menurut dia untuk pembayaran tunggakan sudah berkoordinasi dengan pihak BPJS Kesehatan. Meski demikian, tidak ada jawaban pasti kapan tunggakan akan dibayarkan. “Kami hanya bisa menunggu karena pembayaran tersebut sangat penting bagi keberlangsungan layanan di rumah sakit,” ungkapnya.
Heru mengatakan tunggakan klaim dari BPJS berpengaruh terhadap operasional rumah sakit. Meski demikian, ia menjamin layanan terhadap pasien akan diberikan sesuai dengan kebutuhan standar.
Dia menjelaskan berbagai langkah penghematan sudah mulai dilakukan. Bahkan, lanjut Heru manajemen RSUD sejak Oktober menerapkan kebijakan tidak lagi menyediakan snack atau camilan untuk rapat-rapat internal. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya pengeluaran yang menjadi beban rumah sakit setiap bulannya. “Masalah snack hanya contoh saja. Sebab, untuk mengatasinya juga berutang ke rekanan hingga pembayaran jasa ke petugas medis baru dibayar separuh dari kewajiban yang harus diberikan,” katanya.
Menurut Heru kebijakan efisiensi secara ketat dilakukan untuk memastikan operasional rumah sakit tetap berjalan. “Kami hanya bisa berharap tunggakan BPJS Kesehatan segera dibayarkan,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Organda DIY Pastikan Tak Ada Bus Pakai Klakson Telolet saat Mudik Lebaran
- DBD di Kota Jogja Meningkat, Tercatat ada 49 Kasus
- Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Jogja Digagalkan, Kemenkumham DIY
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
Advertisement
Advertisement