Advertisement

Diterjang Angin, Puluhan Rumah di Bantul Rusak

Ujang Hasanudin
Selasa, 19 November 2019 - 15:07 WIB
Arief Junianto
Diterjang Angin, Puluhan Rumah di Bantul Rusak Salah satu rumah di Bantul yang tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang, Senin (18/11/2019). - Istimewa/BPBD Bantul

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Sebanyak puluhan rumah dan jaringan listrik di tiga kecamatan yang ada di Bantul rusak akibat diterjang angin kencang, Senin (18/11/2019). Ketiga kecamatan yang terdampak angin kencang itu masing-masing adalah Kecamatan Piyungan, Banguntapan, dan Pleret.

Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto mengimbau kepada masyarakat untuk mewasdapai adanya potensi angin kencang selama masa pancaroba dan awal musim hujan beberapa hari ke depan.

Advertisement

Selama kejadian angin kencang yang terjadi pada Senin, tercatat ada 21 rumah di tiga kecamatan rusak. Selain itu angin kencang juga merusak dua warung milik warga dan tiang listrik ambruk sehingga menutup jalan. “Sebagian rumah yang rusak di bagian atap karena tertimpa pohon tumbang. Bahkan ada yang terbawa angin,” kata Dwi, Selasa (19/11/2019).

Sebagian rumah yang rusak, imbuh Dwi, sudah sudah diperbaiki oleh pemiliknya, dibantu oleh warga sekitar dan sukarelawan kebencanaan. Tak hanya itu, BPBD Bantul juga sudah mengirimkan bantuan peralatan dan konsumsi selama proses kerja bakti perbaikan pascaangin kencang. Sementara untuk rumah yang rusak berat, BPBD akan berupaya membantu material bangunan. “Namun berapa jumlahnya, kami masih mendata jenis kerusakannya,” ucap Dwi.

Lebih lanjut Dwi mengatakan potensi angin kencang berpotensi terjadi di semua wilayah di Bumi Projotamansari. Adapun soal intensitans, dia mengaku kawasan perbukitan menjadi wilayah paling potensial dilanda angin kencang. “Karena Bantul ini kan secara geografis berbentuk cerukan seperti mangkuk, jadi angin kencang potensi terjadi di semua wilayah Bantul,” kata dia.

Sejak awal dia sudah mewanti-wanti soal potensi angin dan ancaman yang perlu diwaspadai. Dia meminta masyarakat untuk mengamati pohon-pohon besar yang ada di sekitar rumah apakah sudah lapuk atau belum, kemudian mengurangi ranting pohon yang terlalu rindang dan rawan tumbang jika tertiup angin kencang, serta tidak berteduh di bawah pohon jika terjadi hujan lebat dan angin kencang. “Jangan sampai masyarakat baru geger setelah kejadian,” ujar Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement