Advertisement

Ini Sejumlah Penyakit yang Mengancam di Peralihan Musim, Sejumlah Warga Kulonprogo Sudah Kena Dampak

Jalu Rahman Dewantara
Selasa, 26 November 2019 - 02:17 WIB
Nina Atmasari
Ini Sejumlah Penyakit yang Mengancam di Peralihan Musim, Sejumlah Warga Kulonprogo Sudah Kena Dampak Ilustrasi. - Antarafoto

Advertisement


Harianjogja.com, KULONPROGO-- Masyarakat perlu mewaspadai dampak peralihan musim kemarau ke musim hujan terhadap kesehatan tubuh. Pasalnya, masa-masa seperti ini rawan menimbulkan berbagai penyakit yang berpotensi menjangkiti manusia.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Sri Budi Utami menjelaskan cuaca di masa peralihan utamanya di wilayah DIY dan sekitarnya terbilang cukup ekstrem. Saat siang hari suhu berada di kisaran 38 hingga 39 derajat celsius ditambah sebagian wilayah DIY sudah mulai memasuki musim penghujan. Kondisi ini membuat sebaran penyakit yang ditimbulkan oleh virus lebih beragam.

Advertisement

“Cuaca yang sangat ekstrem akan memengaruhi daya tahan tubuh jadi lebih lemah. Di sisi lain, pola penyakit peralihan masa sudah diprediksi,” ujarnya, Senin (25/11/2019).

Sri mengatakan penyakit yang muncul di musim peralihan antara lain infeksi saluran pernafasan (ISPA), batuk, pilek dan diare. Adapula varisela atau cacar air yang belakangan mulai menjangkiti banyak orang.

Untuk itu, masyarakat perlu melakukan pencegahan. Salah satunya dengan membudidayakan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), yang meliputi olahraga dan istirahat berimbang. Juga menambah porsi konsumsi air putih, dengan menyesuaikan situasi dan kondisi aktivitas seseorang.

Paparan penyakit di masa peralihan sudah menjangkiti masyarakat. Salah satunya dialami Singgih, 34. Pada pekan lalu, warga Desa Giripeni, Kecamatan Wates ini terpaksa izin dari pekerjaannya karena sakit.

"Awalnya tubuh terasa dingin banget, terus lemas, tenggorokan juga sakit, ditambah baru dan pilek, karena gak tahan saya periksa ke klinik, kata dokter saya kena virus yang kerap muncul saat peralihan musim," ujarnya.

Rekan Singgih, Basuki Utomo, 51, juga mengalami hal serupa. Dia terpaksa rehat selama tiga hari karena menderita sakit. Basuki mengatakan sakit yang dideritanya muncul setelah menemani sang anak yang sedang demam. Tak berselang lama, tubuh Basuki lemas dan merasa dingin.

"Tapi kalau saya tidak ke dokter, cuma beli obat aja, Alhamdulillah sekarang sudah mendingan," ucap pria asal Klaten, Jawa Tengah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement