Advertisement
Genjot Kunjungan Wisman, Bantul Siapkan Kalender Event
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul tengah menysun kalender event atau kegiatan rutin tahunan yang berpotensi mendatangkan wisatawan mancanegara. Kalender kegiatan itu nantinya diharapkan menjadi panduan wisatawan untuk berkunjung ke Bantul.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, Isa Budi Hartomo mengatakan dengan adanya Yogakarta International Airport (YIA) DIY sudah menargetkan angka kunjungan wisatawan asing sebanyak dua juta orang. Dari jumlah tersebut, Bantul siap menyumbang sebanyak dua persennya atau 200.000 orang.
Advertisement
“Kami harus banyak mengadakan kegiatan atraksi wisata sebagai suguhan kepada wisatawan. Kegiatan itu akan kami rangkum melalui kalender event,” kata Isa di kantornya, Selasa (3/12/2019).
Selama ini, kata Isa, banyak kegiatan yang berpotensi mendatangkan wisatawan yang digarap sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Namun terkadang kegiatan itu berubah-ubah waktunya tergantung kesiapan anggaran.
Dia mengaku saat ini berbagai kegiatan yang berpotensi menarik wisatawan masih dalam tahap kurasi dan akan diluncurkan pada 22 Desember mendatang, bersamaan dengan peresmian hasil penataan kawasan Pasar Seni Gabusan (PSG).
Selain menyiapkan atraksi wisata bersekala nasional dan internasional, pihaknya juga akan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti hotel bintang IV dan V serta restoran yang cocok untuk wisatawan mancanegara.
Saat ini kunjungan wisatawan mananegara ke Bantul masih sangat minim. Data yang tercatat di Dinas Pariwisata Bantul tahun ini sampai triwulan II turis asing yang berkunjung ke Bantul sebanyak 2.264 orang. Jumlah tersebut terhitung dari obyek wisata dan desa wisata. Sementara tahun lalu jumlah wisatawan asing sebanyak 5.367 orang yang terdiri dari obyek wisata sebanyak 1.906 orang dan desa wisata 3.461 orang.
Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan Sejauh ini kunjungan wisatawan mananegara untuk pasar eropa ada di Tembi, kawasan Imogiri, dan Kotagede. Sementara Asia ada di kawasan hutan Pinus. “Angka kunjungan wisatawan mancanegara itu belum semua tercatat, karena ada yang pemilik homestay yang tidak melaporkan kunjungan tamunya ke kami,” kata Kwintarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
Advertisement
Advertisement