Advertisement

Promo November

Jembatan Rejodani Diperluas Tahun Ini

Abdul Hamied Razak
Senin, 06 Januari 2020 - 06:17 WIB
Arief Junianto
Jembatan Rejodani Diperluas Tahun Ini Warga melintas di Jembatan Rejodani-Prumpung, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik yang kondisinya memprihatinkan, Minggu (5/1/2019). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Jembatan Rejodani-Prumpung, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, akan diperbaiki tahun ini. Selain karena mengalami kerusakan, jalan jembatan tersebut akan diperlebar.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman Achmad Subhan mengatakan perbaikan jembatan tersebut dilakukan karena kondisinya sudah tidak memadai lagi. Lebar jembatan hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan.

Advertisement

Perbaikan jembatan pernah dilakukan tetapi sifatnya sementara. Baru tahun ini, katanya, Pemkab melakukan perbaikan secara menyeluruh. Jembatan yang dibangun di atas aliran sungai Kali Boyong tersebut dibangun sejak 2004 silam. "Insyaallah tahun ini dikerjakan. Segera kami masukkan dalam penawaran lelang," katanya, Minggu (5/1/2020).

Tidak hanya memperbaiki konstruksi jembatan, pihaknya juga akan melebarkan jalan jembatan. Jika awalnya lebar jembatan hanya enam meter, maka tahun ini akan ditingkatkan menjadi delapan meter. Alasannya, selama ini jembatan tersebut cukup vital untuk menghubungkan sejumlah desa.

Menurut Subhan, Jembatan Rejodani-Primpung merupakan salah satu dari empat jembatan lainnya yang akan diperbaiki tahun ini. Selain Rejodani, tiga jembatan lainnya yang akan diperbaiki adalah Jembatan Pasekan di sebelah timur Pasar Tajem Depok. "Ada juga jembatan Sayidan di wilayah Minggir," katanya.

Supardi, salah seorang warga Rejodani mengatakan perbaikan jembatan tersebut dibutuhkan oleh masyarakat. Tahun 2017 lalu, Warga sempat memprotes agar Pemkab segera memperbaiki fisik jembatan karena beberapa bagiannya waktu itu sudah keropos. "Sudah pernah diperbaiki tapi lebar jembatan belum," katanya.

Jembatan ini, lanjut Supardi, menjadi rute utama warga. Hanya saja saat mobil lewat, harus dilakukan satu persatu. Dia berharap agar Pemkab segera melakukan pelebaran jalan agar nanti dua lajur bisa digunakan untuk kendaraan. "Sudah ramai digunakan, tapi hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan roda empat. Kalau yang dari timur masuk, yang dari barat harus menunggu, antre," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menpar: Kunjungan Wisatawan ke Bali Belum Merata

News
| Sabtu, 23 November 2024, 12:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement