Advertisement

Colling Down, Kegiatan Esktrakurikuler Berisiko Tinggi Dihentikan

Muhammad Nadhir Attamimi
Selasa, 25 Februari 2020 - 20:27 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Colling Down, Kegiatan Esktrakurikuler Berisiko Tinggi Dihentikan Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi dan Ketua Kwarcab Gunungkidul, Bahron Rasyid, saat memberikan arahan dalam pembukaan Rapar Kerja Cabang Kwarcab Gunungkidul 2020, di Sanggar Bakti, Wonosari, Selasa (25/2/2020). - Harian Jogja/Muhammad Nadhir Attamimi

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul mengimbau semua tingkat satuan pendidikan untuk menghentikan sementara seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang memiliki risiko tinggi. Instruksi ini disampaikan menyusul terjadinya tragedi susur sungai yang menimpa pelajar SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Jumat (21/2/2020).

Kepala Kwartir Cabang (Kwarcab) Gunungkidul, Bahron Rasyid, mengungkapkan penghentian sementara tersebut merupakan upaya menenangkan diri atau cooling down pasca-terjadinya kegiatan ekstrakurikuler yang berujung maut.

Advertisement

"Bukan program ektrakurikulernya yang berhenti, tetapi kegiatan tertentu yang berisiko tinggi yang senama seperti susur sungai atau kegiatan lain, tapi untuk program ekstrakulikuler tetap jalan," kata Bahron saat ditemui di sela-sela Rapat Kerja Cabang Kwarcab Gunungkidul 2020 yang digelar di Sanggar Bakti, Wonosari, Selasa (25/2/2020).

Selain sebagai ungkapan bela sungkawa, penghentian, menurut Bahron, sekaligus sebagai upaya cooling down untuk seluruh pengurus program ektraskurikuler, terlebih yang bersentuhan dengan kegiatan berisiko tinggi, untuk mengevaluasi seluruh perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

Sebagai gantinya, seluruh kegiatan yang berisiko jika tetap dilaksanakan maka lokasi harus dipindahkan ke dalam lingkungan sekolah. Kwarcab Gunungkidul terus meningkatkan pembinaan dan penggemblengan kepada para pembina Pramuka hingga ke satuan gugus depan. "Lokasi kegiatan bisa dipindah ke lokasi yang lebih aman dan nyaman. Mari evaluasi bersama kegiatan yang berisiko tinggi dan menimbulkan kekhawatiran khalayak," ujarnya.

Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi, mendukung adanya penghentian sementara kegiatan ektrakurikuler yang berisiko tinggi. Senada dengan Bahron, Immawan mengatakan cooling down penting untuk menjadikan pembelajaran bagi semua pihak. Menurut dia, langkah itu adalah langkah yang etis di dalam Pramuka. "Tragedi saat susur sungai di Turi bisa menjadi pelajaran bersama," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement