Pengacara Tersangka Kasus Susur Sungai Sempor: Jangan Ada Hukuman di Luar Pengadilan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Seiring dengan proses hukum yang masih berjalan terhadap tersangka Isfan Yoppy Andrian alias IYA, 36, guru olahraga selaku pembina pramuka SMPN 1 Turi, Jaringan Lembaga Advokasi Masyarakat Berkeadilan menyiapkan lima pengacara yang akan mendampingi IYA melewati proses peradilan.
Pengacara menuntut agar tidak ada unsur hukuman ekstra-yudisial atau hukuman di luar pengadilan dalam kasus susur sungai yang menewaskan 10 orang siswa SMPN 1 Turi terhadap tersangka.
Advertisement
Salah satu tim advokat dari IYA, Oktrayan Makta mengatakan sehubungan dengan berlangsungnya proses pro justisia atas kejadian hilangnya nyawa sejumlah siswa SMPN 1 Turi dalam kegiatan susur sungai yang dilakukan di Kali Sempor Dusun Dukuh Donokerto Turi, Sleman Jumat (21/2/2020) lalu, tim advokat menyerahkan sepenuhnya penyelidikan dan penyidikan kepada jajaran penyidik Polres Sleman.
"Namun, di sisi lain terjadi kesimpangsiuran informasi yang beredar di media sosial yang menurut kami selaku advokat yang mewakili tersangka IYA sangat merugikan nama baik dan mendiskreditkan diri tersangka berinisial IYA karena informasi tersebut tidak sesuai fakta kejadiannya," ujar Oktrayan, Rabu (26/2/2020).
Tim advokat dari IYA mengatakan jika sebelumnya santer beredar informasi jika IYA melarikan diri dan tidak ingin menghadapi konsekuensi hukum yang harus ia terima pasca-kejadian hilangnya 10 nyawa siswa SMPN 1 Turi ketika melakukan aksi susur sungai di Kali Sempor Dusun Dukuh, Donokerto, Turi, Sleman pada Jumat (21/2/2020) lalu.
"Perlu kiranya kami selaku advokat mewakili tersangka berinisial IYA menanggapinya agar tidak terjadi disinformasi berujung hukuman ekstra-yudisial [extrajudicial punishment-atau hukuman di luar pengadilan] yang menyebabkan pembunuhan karakter terhadap individu pelaku dan khususnya tersangka IYA yang saat ini masih menjalani proses pro justisia, sebab, asas praduga tidak bersalah merupakan prinsip yang harus dikedepankan dalam proses penegakan hukum di Indonesia," jelas pria tersebut.
Tim kuasa hukum IYA dari Jaringan Lembaga Advokasi Masyarakat Berkeadilan mulai menangani kasus hilangnya nyawa 10 siswa SMPN 1 Turi tersebut sejak Senin (26/2/2020) lalu. Tim meminta agar penyidik tidak mendudukkan persoalan hukum IYA pada tataran dia sebagai pembina saja. Kegiatan pramuka dan susur sungai merupakan kegiatan yang sudah diagendakan oleh sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
Advertisement
Advertisement