Advertisement

Pengunjung Kalisuci Turun, Pengelola Tak Mau Banting Harga

David Kurniawan
Jum'at, 13 Maret 2020 - 22:27 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Pengunjung Kalisuci Turun, Pengelola Tak Mau Banting Harga Aktivitas river tubing di objek wisata Kalisuci, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, beberapa waktu lalu. - Istimewa/Dokumen pengelola objek wisata Kalisuci.

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Angka kunjungan di obyek wisata River Tubing Kalisuci, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, menurun. Meski demikian, kondisi ini tak serta merta membuat pengelola menurunkan tarif susur sungai hanya untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

Pengelola wisata River Tubing Kalisuci, Suyanto, mengatakan angka kunjungan di Kalisuci saat ini sepi. Hal ini terlihat dari jumlah wisatawan yang datang. Pada saat normal, kunjungan di akhir pekan bisa mencapai 100 orang, tapi untuk saat ini hanya berkisar 15 pengunjung.

Advertisement

Menurut Suyanto, banyak faktor yang memengaruhi penurunan jumlah wisatawan. Selain penyebaran virus Corona dan bukan masa liburan, musim hujan juga berpengaruh terhadap angka kunjungan. “Setiap musim hujan terjadi penurunan jumlah pengunjung,” katanya, Jumat (13/3/2020).

Meski angka kunjungan menurun, Suyanto mengakui pihaknya tak menurunkan harga tiket demi mendongkrak kehadiran pengunjung. Tiket masuk untuk jasa susur sungai tetap Rp120.000 untuk wisatawan lokal, dan Rp200.000 per orang untuk turis asing. “Untuk susur sungai kami juga membatasi maksimal 200 orang setiap hari,” katanya.

Wisata minat khusus seperti Kalisuci, menurut suyanto, benar-benar memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan pengunjung. Setiap wisatawan yang mengikuti susur sungai harus dilengkapi dengan alat pelindung diri mulai dari helm hingga pelampung. Selain itu, susur sungai juga sangat bergantung dengan kondisi alam seperti kondisi cuaca hingga debit air di aliran sungai. “Kalau hujan deras dan kondisi air naik maka aktivitas dihentikan meski wisatawan sudah berada di lokasi,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Asti Wijayanti, mengatakan jajarannya terus berupaya mengembangkan potensi kepariwisataan di Gunungkidul. Ia memastikan sektor kepariwisataan belum terkena imbas penyebaran virus Corona. “Untuk agenda pariwisata yang telah kami susun tetap berjalan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement