Advertisement
Pulang dari Jakarta, Warga Pakem Meninggal Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Seorang warga Candibinangun, Pakem, Jumiyem, meninggal dunia Kamis (26/3) setelah beberapa hari yang lalu pulang dari Jakarta. Jumiyem diduga meninggal akibat terpapar virus Covid-19.
Kepala Desa Candibinangun Sismantoro membenarkan kabar meninggalnya Jumiyem. Dijelaskan Sismantoro, Jumiyem selama ini kerap pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan anaknya.
Advertisement
Bahkan saat pandemi Covid-19 melanda, nenek berusia 75 tahun itu masih sempat menemui anaknya di Jakarta. "Ceritanya begini, mbah Jumiyem selama ini tinggal sendiri, rumahnya di dekat area persawahan. Biasa ke Jakarta bertemu dengan anaknya," katanya saat dikonfirmasi Harianjogja.com, Kamis malam.
Sejak virus Corona terus mewabah, kata Sismantoro, pemdes sebenarnya sudah mengeluarkan aturan agar warga perantauan yang kembali ke Candibinangun untuk di data dan diperiksa kesehatannya. "Seluruh kepala dusun sudah saya perintahkan untuk mendata dan meminta agar pendatang untuk memeriksakan diri," katanya.
Hasilnya, kata Sismantoro, tercatat sekitar sembilan perantau yang sudah kembali ke Candibinangun. Kesembilan orang tersebut datang dari daerah Jabodetabek, baik karena alasan terkena PHK, khawatir situasi wabah di wilayah tersebut dan alasan lainnya. "Kesembilan orang ini sudah mengisolasi diri selama 14 hari. Warga ikut mengawasi," katanya.
Namun dalam kasus Jumiyem, dia mengaku kecolongan. Pasalnya kepulangan Jumiyem dari Jakarta belum sempat didata dan dilaporkan kepada Pemdes. "Saya baru mendapatkan laporan dari Pak Dukuh [kepala dusun] kalau ada warganya yang sakit empat hari sepulang dari Jakarta," katanya.
Mengetahui informasi tersebut, Sismantoro langsung meminta agar Jumiyem dibawa langsung ke RS Morangan (RSUD Sleman). Setelah sempat dirawat di rumah sakit, kondisi Jumiyem tidak tertolong. "Untuk masalah positif Corona atau tidak saya belum mengetahui hasil laboratoriumnya, belum keluar," kata Sismantoro.
Jumiyem pun, lanjut Sismantoro dikebumikan Kamis malam di TPU Bulus Kidul, Candibinangun. Pemdes, katanya akan lebih memperketat lagi peraturan pendataan para perantau yang kembali ke Candibinangun agar tidak ada lagi kasus serupa. "Untuk proses pemakaman langsung ditangani oleh petugas dari RS Morangan [RSUD Sleman], bukan warga," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Usut Dugaan Korupsi ASDP Rugikan Negara Rp893 Miliar, Hadirkan Penilai Publik sebagai Saksi
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Dapat Alokasi Rp300 Juta, Tahun Ini Pemkab Bantul Lanjutkan Perbaikan Jalan Dlingo-Kebosungu
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat Disertai Angin di Jogja dan Sekitarnya
- Gandeng IBI, Jogja Dukung Program Satu Kampung Satu Bidan
- 332 Calon Haji Kulonprogo Sudah Lunasi Biaya Haji
- Komisi D Dorong Separuh Anggaran MBG di Sleman Dilimpahkan ke Dinas Pendidikan
Advertisement