Advertisement

Tak Perlu Melayat ke Korban Virus Corona, Bukan karena Jenazahnya, tapi karena Ini...

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 04 April 2020 - 02:17 WIB
Nina Atmasari
Tak Perlu Melayat ke Korban Virus Corona, Bukan karena Jenazahnya, tapi karena Ini... Suasana pemakaman guru besar UGM, Prof Iwan Dwiprahasto di Pemakaman Sawitsari UGM, Selasa (24/3/2020). - Ist/ Dok Humas UGM

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN - Setelah meyakinkan masyarakat bahwa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) atau positif Covid-19 aman dimakamkan, dokter ahli forensik dari RSUP Dr. Sardjito, Lipur Ryantiningtyas kembali mengimbau masyarakat untuk tidak perlu datang melayat.

Budaya melayat yang masih lekat di masyarakat Indonesia perlu disikapi berbeda di situasi pandemi Covid-19 yang sedang merebak luas saat ini. Meski begitu, kekhawatiran bukan soal manusia yang masih hidup akan tertular dari virus yang dibawa oleh jenazah, melainkan dari sesama orang yang melayat.

Advertisement

"Melayat itu yang kita takutkan kerumunannya. Kita enggak tahu pelayat itu ODP [orang dalam pemantauan] atau PDP, banyak juga yang carrier [membawa virus]. Itu yang harus dihindari," kata Lipur, Jumat (3/4/2020).

Menurutnya, kegiatan melayat sangat berpotensi menularkan virus antara satu warga dengan lainnya karena setiap orang saling berkumpul dalam jarak dekat. Anjuran pemerintah untuk melakukan jaga jarak fisik akan sulit diterapkan, sehingga Lipur tidak menyarankan kegiatan ini.

"Tapi kalau kita memakamkan [jenazah PDP atau positif Covid-19] itu nggak masalah karena jenazah yang keluar dari kamar jenazah sudah dalam kondisi aman," tegasnya.

Keamanan ini berupa penyemprotan disinfektan berulang kali terhadap tubuh jenazah dan pembungkusan jenazah menggunakan plastik, kain kafan, dan peti yang rapat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement