Advertisement
Sardjito: Tenaga Medis yang Sempat Ditolak Warga Bukan Rawat Pasien Corona, tapi Perawat Bayi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Pihak RSUP Dr. Sardjito membenarkan jika ada tenaga medis rumah sakit tersebut yang sempat mendapat praduga dari tetangga dan ditolak pulang ke rumah.
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan menyampaikan, saat ini tenaga medis tersebut sudah bisa pulang ke rumah setelah mendapat advokasi dari otoritas rumah sakit.
Advertisement
"Ada praduga dari warga kalau dia media penularan, tapi yang jadi persoalan, perawat itu tidak merawat pasien Covid-19, tapi perawat bayi," kata Banu ketika dihubungi Harian Jogja, Senin (6/4/2020) malam.
Selain itu, Banu tidak mendapat laporan penolakan lain dari tenaga medisnya. Ia mengakui, kecurigaan masyarakat terhadap tenaga medis memang banyak, namun yang terang-terangan menolak hanya satu kasus tersebut.
Saat ini, sejumlah tenaga medis di RSUP Dr. Sardjito bahkan secara sukarela menginap di rumah sakit untuk mengurangi kontak dengan warga dan terutama keluarga masing-masing. "Kita sediakan di Ruang Padmanaba, ada 16 tempat tidur, itu penuh," katanya.
Tenaga medis itu, kata Banu, memang meniatkan dan mendedikasikan diri untuk tidak pulang ke rumah dan memilih merawat pasien saja serta tidur di rumah sakit. "Biar nggak tiap hari ketemu keluarga. Sebab tenaga medis juga ada was-wasnya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024
- Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin
- Pj Walikota Jogja Singgih Raharjo Maju Pilkada, Begini Respons Pemda DIY
- Cegah Mafia Tanah, Kantor Pertanahan Jogja Dorong Masyarakat Punya Sertifikat Tanah Elektronik
- 70 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Jogja, Dinkes: Tidak Perlu Panik
Advertisement
Advertisement