Advertisement

Promo November

Ingin Rapid Test Covid-19 Mandiri di Jogja, Ini Tarifnya

Lugas Subarkah
Senin, 13 April 2020 - 18:57 WIB
Bhekti Suryani
Ingin Rapid Test Covid-19 Mandiri di Jogja, Ini Tarifnya Foto Ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Menjawab rasa penasaran masyarakat akan kondisi mereka di tengah pandemi corona, dua rumah sakit di Kota Jogja, RS Bethesda dan RS Siloam, membuka layanan rapid test mulai April ini. Puluhan orang telah mengakses layanan ini.

Kepala Bagian Humas RS Bethesda, Adhiyatno Priambodo, menjelaskan layanan rapid test RS Bethesda terbuka untuk umum dan tersedia di Klinik Agatha, di Kompleks RS Bethesda. "Klinik dibuka pada Rabu [1/4/2020], launching paket screening covid-19 pada Sabtu [11/4/2020]," ujarnya, Senin (13/4/2020).

Advertisement

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com pada Senin (13/4/2020), beberapa orang terlihat mengantre di depan Klinik Aghata. Terhitung sejak Senin (6/4/2020) lalu, tercatat sudah sebanyak 40 orang mengakses layanan rapid test ini.

Klinik Aghata terletak terpisah dengan Poliklinik RS Bethesda, dengan tujuan agar pasien berpotensi covid-19 tidak tercampur dengan pasien umum. Layanan dibuka pukul 08.00-13.00 WIB dan 14.00-20.00 WIB. Pada pukul 13.00 WIB dan 20.00 WIB dilakukan general cleaning.

Terdapat empat paket layanan di Klinik Agatha dengan rentang tarif Rp506.500, Rp668.500, Rp752.000 dan Rp1,043 juta. Beberapa fasilitas yang didapat di antaranya pemeriksaan dokter, rontgent thorax dan rapid antibody test covid.

Rapid test juga bisa diakses di RS Siloam. Di sini, rapid test dilakukan melalui dua metode, yakni di instalasi gawat darurat (IGD) dan drive thru. Hasil tes bisa diperoleh pada hari yang sama jika tes dilakukan pagi.

Tarif rapid test drive thru di RS Siloam yakni sebesar Rp589.000. Sementara paket rapid tes prima sebesar Rp489.000 dan paket rapid test ultima sebesar Rp1,799 juta. Beberapa orang juga terlihat sudah mengakses layanan ini.

Ketua Gugus Tugas Kota Jogja, Heroe Poerwadi, mengatakan rapid test sebatas screening yang belum bisa digunakan sebagai patokan status positif atau negatif. "Hanya untuk indikator. Kalau dari screening positif, baru PCR," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendes Yandri Akan Lakukan Digitalisasi Pengawasan Dana Desa

News
| Minggu, 24 November 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement