Advertisement

15.715 Keluarga di Sleman Belum Punya Jamban

Hafit Yudi Suprobo
Selasa, 14 April 2020 - 20:27 WIB
Arief Junianto
15.715 Keluarga di Sleman Belum Punya Jamban Ilustrasi pembangunan jamban warga. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Upaya pembangunan jamban untuk warga terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman. Berdasarkan catatan yang dimiliki Dinkes, masih ada 15.715 keluarga di Bumi Sembada yang belum memiliki fasilitas jamban.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sleman Wisnu Murti mengatakan 15.715 keluarga yang belum memiliki fasilitas jamban itu lokasinya tersebar di 17 kecamatan se-Sleman. "Terbanyak ada di Kecamatan Minggir," kata dia, Senin (13/4/2020).

Advertisement

Itulah sebabnya, Dinkes Sleman terus berupaya menyosialisasikan kepada warga untuk menyetop kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan. "Walaupun angkanya yang belum memiliki jamban sebanyak 15.715 keluarga, tetapi mereka sebenarnya sudah menerapkan perilaku setop buang air besar secara sembarangan," ujar Wisnu Murti.

Lebih lanjut, dinasnya berencana menerapkan program pembangunan jamban untuk warga melalui sejumlah skema. Di antaranya melalui bantuan keuangan khusus (BKK) yang berasal dari Pemda DIY, serta program yang dilaksanakan oleh DLH Sleman. “Akan ada pembangunan jamban di tahun ini di antaranya melalui dana BKK yang menyasar 200 KK dan program dari DLH Sleman sebanyak 359 KK. Sehingga totalnya menjadi 559 KK," kata Wisnu.

Soal anggaran, imbuh dia, program pembangunan jamban untuk warga yang bersumber dari BKK DIY tahun lalu adalah sebesar Rp450 juta. Untuk tahun ini, pemerintah menggelontorkan dana sejumlah Rp800 juta.

Sekretaris Kecamatan Minggir Muhammad Khaidar mengaku hingga kini lembaganya belum mendata secara detail warga yang belum memiliki jamban. Akan tetapi meskipun data dari Dinkes menunjukkan bahwa kecamatan Minggir menempati urutan pertama sebagai wilayah yang paling layak menerima bantuan jambanisasi, masyarakat di Minggir kebanyakan sudah menerapkan perilaku setop buang air besar secara sembarangan.

"Apalagi di Minggir kan sungainya kecil-kecil, kebanyak juga Selokan Mataram, warga sudah menerapkan perilaku setop buang air besar secara sembarangan. Tetapi kami tetap menyambut baik jika memang ada bantuan pembangunan jamban untuk warga di Kecamatan Minggir," ucap Khaidar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik LHKPN 2 Pejabat Pemilik Kripto Miliaran Rupiah

News
| Rabu, 24 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement