Advertisement
Bubarkan Kerumunan, Aparat di DIY Bakal Bawa Pentungan dan Senjata Api

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Satpol PP DIY kini dibekali pentungan dan TNI Polri membawa senjata api untuk membubarkan kerumunan di tengah masyarakat.
Tetapi senjata yang digunakan itu tidak untuk digunakan hanya untuk menunjukkan ketegasan. Mengingat saat ini banyak masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan physical distancing, memakai masker sehingga ditemukan banyak warga yang masih berkumpul.
Advertisement
Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengatakan untuk melakukan pembubaran kerumunan tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bidang Penengakan Hukum akan lebih tegas lagi dalam membubarkan kerumunan atau masyarakat yang tidak taat dengan protokol Covid-19. TNI dan Polri yang tergabung dalam tim di lapangan akan dilengkapi dengan senjata api, begitu juga dengan Satpol PP akan dibekali pentungan.
Senjata itu bukan untuk digunakan tetapi sebagai bentuk bahwa aparat akan lebih tegas. Harapannya masyarakat bisa lebih tertib, mengindahkan physical distancing.
"Untuk membubarkan kerumunan massa kita harus lebih tegas lagi dengan cara dari TNI Polri akan membawa senpi [saat di lapangan] tetapi tidak untuk dipakai ya. Senpi hanya akan dibawa. Kami [Satpol PP] akan membawa pentungan tetapi tidak untuk dipakai," katanya Rabu (29/4/2020).
Ia menambahkan pihak yang menciptakan kerumunan akan diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi. Kafe atau warung yang masih buka dengan posisi kursi tidak berjarak satu meter, maka salah satu kursi yang berhimpitan akan diminta petugas. Begitu juga untuk warung lesehan yang tidak mengindahkan jaga jarak akan langsung digulung dan dibawa oleh petugas.
Kemudian bagi tempat usaha akan diberikan surat teguran sampai pada pencabutan izin. Hal ini tidak perlu ada regulasi baru, karena sebelumnya sudah ada aturan.
"Jadi kalau ada tempat usaha masih ngeyel tidak menerapkan physical distancing terancam dicabut izinnya," ucapnya.
Noviar menambahkan, pihaknya sudah membentuk empat regu untuk berjaga guna merespons aduan dari masyarakat terkait adanya kerumunan. Menurutnya aduan kerumunan itu datang dari berbagai wilayah yang jumlahnya sudah ratusan setiap harinya. Tim Gugus Tugas DIY bersama Kota Jogja akan menindaklanjuti aduan yang berada di dalam ringroad, sedangkan di luar Ringroad akan diserahkan kepada Gugus Tugas kabupaten sesuai wilayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kapolri Jenderal Sigit Pamer Hasil Panen Raya Jagung 2,5 Juta Ton di HUT Bhayangkara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Volume Sampah Plastik di Sleman Capai 222 Ton Per Hari
- Teringat Dendam Saat Pesta Miras, Pria di Kulonprogo Menombak Temannya Sendiri
- Kisah Panti Wreda Bagian 1: Lansia yang Pilih Tak Menikah Seumur Hidup
- 52 Anak di Sleman Lolos Seleksi Sekolah Rakyat
- Jembatan Pandansimo Baru, Menanti Uji Kelayakan sebelum Resmi Dibuka
Advertisement
Advertisement