Advertisement
Perajin Batik di Kulonprogo Bikin Motif Batik Corona
Murtini menunjukkan kain batik motif corona di Galeri Batik Sembung, Dusun Sembungan, Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Jumat (29/5/2020). - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO - Murtini, 45, perajin batik asal Dusun Sembungan, Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kulonprogo menciptakan batik tulis bermotif corona. Batik bergambar virus corona penyebab Covid-19 itu lahir dari keprihatinan Murtini terhadap situasi saat ini.
"Seperti diketahui virus Corona telah menyebar secara masif dan menjadi pandemi di seluruh dunia, dampakya tak hanya ke kesehatan saja, tapi juga mempengaruhi kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat, dari situlah saya terpancing untuk membuat batik motif Corona," ujar Murtini, Jumat (29/5/2020).
Advertisement
Murtini mulai memproduksi batik Corona pada pertengahan Mei kemarin. Dibantu sang suami yang juga merupakan perajin batik, Sugirin, proses pembuatan batik Corona itu memakan waktu dua pekan.
Batik Corona bikinan Murtini ini tergolong unik. Sebab, tak hanya tersemat gambar virus Corona, tapi juga motif lain seperti daun dan aliran sungai. Warna batik ini juga berbeda dengan batik tulis yang umum ditemui di pasaran. Warnanya tidak cerah. Cenderung gelap. Hal itu karena Murtini tidak menggunakan pewarna kimia, melainkan warna-warna alam yang diambil dari sari pati tumbuhan.
Karena keunikannya, kain batik yang dibanderol dengan harga Rp350.000 per potong ini cukup diminati masyarakat. Bahkan tidak hanya pasar lokal, tapi juga sampai luar daerah. "Peminatnya sangat luar biasa, bahkan dari puluhan kain batik corona yang kami produksi, saat ini hanya tinggal sedikit stoknya," ujar pemilik Batik Sembung tersebut.
Suami Murtini, Sugirin mengatakan, banyaknya pesanan batik corona menjadi angin besar bagi industri batik Sembung. Pasalnya, sejak pandemi Covid-19 melanda, penjualan batik di tempatnya menurun drastis. Beruntung UMKM ini tidak sampai melakukan PHK atau merumahkan karyawannya.
Sugirin pun berharap, pandemi Covid-19 bisa segera berakhir, sehingga industri batik di Kulonprogo dapat kembali menggeliat seperti sedia kala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Korban Kerusuhan Demo di Tanzania
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungan Wisata di Sleman Tembus 6,13 Juta hingga Triwulan III 2025
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul, Sabtu 1 November 2025
- Jadwal DAMRI Menuju Bandara YIA, 1 November 2025
- Dinkes Bantul Catat Penurunan Stunting dan Gizi Buruk 2025
- Guru di Bantul Sebut Usulan Mapel Bahasa Portugis Perlu Dikaji Serius
Advertisement
Advertisement



