Advertisement
Sleman City Hall Simulasikan Resepsi Pernikahan di Gedung

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Pandemi Covid-19 berdampak besar di berbagai sektor mulai dari perekonomian hingga tradisi budaya di Indonesia. Salah satunya ialah tradisi resepsi pernikahan. Kini keinginan pasangan mempelai untuk mengadakan pesta pernikahan di tengah pandemi membuat pelaku industri pernikahan perlu beradaptasi.
Sleman City Hall (SCH) hadir menjawab kegelisahan masyarakat dengan menggandeng vendor di bidang jasa pernikahan dan mengadakan simulasi pernikahan “The New Normal Wedding Dummy Simulations” yang diadakan di Kamala Grand Ballroom, SCH, Sleman pada Selasa (30/6/2020).
Advertisement
Simulasi kali ini menawarkan dua konsep pesta pernikahan yaitu tradisional dan internasional. Seluruh proses sejak kedatangan tamu dan kelangsungan pesta diatur sedemikian rupa supaya menaati protokol pencegahan Covid-19.
Public Relations SCH, Tika Sari menuturkan simulasi ini sebagai upaya SCH untuk menjawab kegelisahan masyarakat yang hendak menyelenggarakan pesta pernikahan di tengah pandemi. "Meskipun dibatasi kita upayakan ada solusinya. Lewat simulasi ini kita ingin mengedukasi dan menginformasikan pada masyarakat bahwa kita siap menjalankan new normal dengan protokol kesehatan, terlebih bagi yang ingin melangsungkan pesta pernikahan di gedung," kata Tika di sela-sela simulasi pada Selasa.
Protokol kesehatan dijalankan cukup ketat selama acara berlangsung. Hadirin wajib bermasker, cuci tangan, dan dicek suhu badannya. Jika biasanya pada pesta pernikahan hadirin diminta menuliskan namanya pada buku tamu, maka kali ini tamu cukup mencatatkan kehadirannya dengan barcode yang tertera pada undangan.
"Itu upaya kita supaya pencatatan buku tamu bisa memperkecil risiko paparan virus. Kalaupun tidak dengan barcode, bisa dituliskan namanya oleh petugas," tambahnya.
Kehadiran tamu juga diatur supaya memungkinkan physical distancing. Kapasitas ruang tersebut menurut Tika mencapai 5.000 orang. Untuk mematuhi aturan gugus tugas Covid-19, maka kapasitas dikurangi separuhnya. Selain itu, tamu yang masuk juga diatur dalam sif. Jika belum saatnya masuk gedung, maka tamu diminta menunggu di area transit dengan menerapkan jaga jarak.
Pelaksanaan pesta pernikahan juga sesuai protokol kesehatan. Petugas pada tiap vendor menaatinya dengan menggunakan faceshield, sarung tangan, bahkan bantalan mikrofon untuk MC. "Untuk pernikahan tradisional itu makanannya nanti prasmanan tapi dibuat seperti bento dan bisa take away. Kalau yang internasional nanti tamu duduk dan dilayani di meja," papar Tika.
Simulasi ini juga ditinjau langsung oleh Pemkab Sleman, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Parisiwata, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Polres Sleman, Polsek Sleman, dan Camat Sleman.
Staf Ahli Bupati Sleman Bidang Ekonomi Pembangunan, Arif Pramana menuturkan simulasi ini termasuk yang ketiga kalinya di SCH. Menurutnya, simulasi kali ini sudah sesuai dengan protokol kesehatan.
Diakuinya, banyak pertanyaan dan aduan dari masyarakat soal bagaimana penyelenggaraan hajatan, salah satunya pernikahan, di masa pandemi. Menurut Arif, simulasi ini akan menjadi contoh bagaimana menggelar pesta yang aman dan sesuai protokol.
"Nantinya penyelenggara jasa pernikahan harus mengajukan surat permohonan ke gugus tugas kabupaten supaya ada rekomendasi dari ketua gugus tugas untuk dapat menyelenggarakan acara di gedung. Gugus tugas akan menyarankan setelah meninjau dari ahli epidemiologi dengan melihat penularan kasus," kata dia yang juga menjabat sebagai Koordinator Gugus Tugas Covid-19 Sleman Bidang Penegakan.
Selain ketaatan vendor pernikahan, menurut Arif, ketaatan tamu pada protokol kesehatan juga penting untuk penyelenggaraan pesta pernikahan. Sebab, nantinya tamu akan dibagi ke dalam sejumlah sif untuk masuk ke gedung pernikahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Investigasi Kebocoran Soal ASPD, Guru SMPN 10 Jogja Tidak Terbukti Membocorkan Soal
- Jogja Food & Beverage Expo, Ajang Pebisnis Makanan Minuman Suguhkan Tren dan Inovasi
- Dua TPR Menuju Pantai Bakal Dipindah, Pemkab Gunungkidul Sediakan Rp2 Miliar untuk Pembebasan Lahan
- Disdikpora DIY Paparkan Cara Guru di Jogja Bocorkan Soal ASPD
- Polisi Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon
Advertisement