Advertisement
Inovasi PanganKu Kulonprogo Ditarget Masuk Lima Besar nasional
Ilustrasi Panen padi - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Program Inovasi Pangan Kulonprogo (PanganKu) masuk 15 besar dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Sebelumnya, Inovasi PanganKu masuk 35 besar. Karena dianggap baik, program ini lolos ke tahap berikutnya. PanganKu mendapat tempat di 15 besar bersama dengan program inovasi lain milik pemda, lembaga, BUMN dan kementerian dari seluruh Indonesia. Seluruh program itu selanjutnya diadu untuk memperebutkan posisi lima terbaik.
Advertisement
"Mudah-mudahan bisa menjadi yang terbaik atau setidaknya berada di lima besar karena hadiahnya berupa dana insentif daerah yang nominalnya mencapai miliaran rupiah. Dana ini cukup besar untuk ukuran Kulonprogo," kata Bupati Kulonprogo, Sutedjo, seusai mempresentasikan Inovasi PanganKu kepada tim juri KIPP 2020 melalui teleconference di Command Room Center, Diskominfo Kulonprogo, Senin (6/7/2020).
Sutedjo mengatakan Inovasi PanganKu secara teknis disiapkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo. Program ini menanamkan spirit kemandirian di bidang pertanian agar menjadi manusia produktif bukan konsumtif.
Jika terpilih menjadi yang terbaik, Sutedjo mengharapkan Inovasi PanganKu bisa dikembangkan secara nasional agar Indonesia mampu mandiri secara ekonomi dan pangan. Kebutuhan masyarakat, khususnya beras bisa terpenuhi tanpa harus impor. "Tiap tahun Kulonprogo bisa surplus beras 35.000 sampai 45.000 ton. Daerah lain di luar Jawa sebenarnya juga bisa mengembangkan program ini," ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Aris Nugroho, menjelaskan Inovasi PanganKu merupakan pengembangan program mengganti beras untuk keluarga miskin (raskin) menjadi beras daerah (rasda) yang berjalan efektif sejak April 2014 sampai dengan Juli 2018 dengan skema penyaluran rasda dari gapoktan kepada penerima melalui Bulog.
Dengan adanya perubahan kebijakan dari raskin menjadi Bantuan pangan nontunai (BPNT), maka pada Agustus 2018 diluncurkan Program BPNT dan sekaligus Inovasi PanganKu. Sejak saat itu penyaluran beras dilaksanakan oleh gapoktan, sedangkan penyaluran telur ayam oleh Kelompok Ternak melalui e-Warong untuk 49.184 keluarga penerima manfaat (KPM).
Selanjutnya dengan adanya program bantuan sembako mulai Januari 2020, kini telah ditambah penyaluran sayur dan buah oleh kelompok wanita tani, penyaluran ikan oleh pokdakan, dan penyaluran tempe tahu oleh kelompok perajin melalui e-Warong.
"Untuk BPNT APBD mulai 2020 juga disalurkan beras, ikan lele, telur, gula kelapa, dan minyak goreng melibatkan kelompok tani melalui e-Warong untuk 4.680 KPM," katanya.
"Melalui program ini kami juga menggerakkan ekonomi lokal dengan peningkatan peredaran uang di masyarakat dari Rp40,66 miliar pada 2017, diprediksi menjadi Rp127,52 miliar hingga Desember 2020 atau naik 314 persen dibanding program rasda," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ratusan Sekolah Aceh Tamiang Rusak Parah Akibat Banjir Bandang
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- BPBD Bantul Susun Rencana Kontingensi Tsunami 2026 sampai 2028
- Pemkab Gunungkidul Tuntaskan Normalisasi 2 Luweng Rawan Banjir
- Jadwal Misa Natal 2025 Gereja Ganjuran, Ada 5 Sesi Ibadah
- Investasi Gunungkidul Tembus Rp687 Miliar, Serap 15.781 Pekerja
- Libur Nataru, 69 Personel SAR Siaga di Pantai Parangtritis
Advertisement
Advertisement



