Potensi Perikanan di Gunungkidul Belum Tergarap Maksimal

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Krisna Berlian, mengatakan potensi perikanan belum tergarap dengan baik. Salah satu faktornya karena peralatan yang digunakan masih tradisional sehingga hasilnya belum maksimal. “Tidak hanya perikanan tangkap, perikanan budi daya juga belum optimal,” kata Krisna kepada wartawan, Jumat (17/7/2020).
Menurut dia, Gunungkidul memiliki potensi perikanan yang besar, baik dari laut maupun perikanan darat. Hanya saja, karena keterbatasan sarana dan prasarana, potensi yang ada belum tergarap secara maksimal.
Krisna mencontohkan untuk alat tangkap yang digunakan nelayan masih tradisional sehingga berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh. DKP Gunungkidul berkomitmen untuk membantu dengan memberikan pendampingan kepada kelompok nelayan maupun pembudidaya perikanan darat. Salah satu upaya yang dilaksanakan dengan program bina pengolahan ikan.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Pendampingan ini bertujuan untuk mengolah dari barang mentah menjadi konsumsi sehingga ada peningkatan hasil melalui peningkatan nilai penjualan. “Kami terus mendorong dengan memberikan pelatihan. Hal yang sama juga berlaku untuk program penangkapan,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho, mengatakan sektor kelautan dan perikanan masih memiliki ceruk pasar yang belum digarap sehingga menjadi potensi yang dapat dimanfaatkan. Ia menyakini apabila potensi itu dapat dimaksimalkan maka bisa menjadi pengungkit untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pemkab juga harus berpartisipasi. Salah satunya dengan memberikan pendampingan secara berkelanjutan,” katanya.
Dia tidak menampik budi daya perikanan darat maupun penangkapan hasil laut memiliki potensi yang sama bagusnya. Heri mempersilakan apabila ada investor yang mau menggarap sektor ini dengan catatan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat. “Kalau ada investor, kenapa tidak karena keberadaanya bisa mempercepat laju perekonomian,” katanya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Geser Rusia, Amerika Kini Jadi Pemasok Minyak Mentah Terbesar Eropa
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Kapolres Kulonprogo Dicopot dari Jabatannya, Buntut Penutupan Patung Maria
- Pemda DIY Siapkan 3 Langkah untuk Kawal Pembayaran THR Tepat Waktu
- Danramil Rongkop Terlibat Kecelakaan di Jalan Imogiri, 1 Meninggal Dunia
- Tok! Pilihan Lurah di Gunungkidul pada 2024 Dipastikan Ditunda
- Tagihan LPJU Gunungkidul Nyaris Rp1 Miliar Per Bulan
Advertisement