Ribuan Pelancong dari Zona Merah Masuk ke Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Lebih dari 1.000 wisatawan dari zona merah Covid-19 terpantau masuk ke Jogja.
Wakil Wali Kota sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jogja, Heroe Poerwadi, menyatakan pada libur akhir pekan beberapa waktu lalu, pihaknya mencatat sebanyak 1.341 wisatawan terpantau masuk ke Jogja.
Ribuan pelancong itu diangkut oleh sekitar 38 bus wisatawan. Satu bus rata-rata mengangkut 40 orang. Jumlah tersebut menurut dia hanya terpantau di taman parkir Panembahan Senopati saja, belum termasuk area parkir bus wisata lainnya di Kota Jogja seperti Taman Parkir Ngabean dan Abu Bakar Ali (ABA).
"Itu [data 1.342 pelancong] dari parkir Panembahan Senopati. Seperti Ngabaean [laporan jumlah bus dan wisatawan] itu belum masuk [tercatat]," kata Heroe Poerwadi dalam jumpa pers, Rabu (22/7/2020).
Ribuan wisatawan itu, kata dia, sebagian besar datang dari daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat hingga DKI Jakarta yang notabene wilayahnya banyak terdapat zona merah Covid-19. Bahkan menurutnya sebagian besar para pelancong itu tidak membawa surat sehat melainkan hanya klaim menyatakan diri sehat.
"Sebagia besar mereka menyatakan diri [menyatakan diri sehat]. Karena waktu itu belum semua bawa surat sehat," katanya.
ke depan, Heroe menegaskan, pemerintah memperketat syarat kedatangan wisatawan yakni harus membawa surat keterangan sehat. Bila tak memenuhi syarat maka bus wisatawan akan diminta putar balik alias ditolak masuk Jogja.
Selama ini, lanjutnya, puluhan bus yang membawa rombongan wisatawan tersebut masih diterima pemerintah karena lebih mudah dipantau. "Kalau rombongan seperti komunitas pengajian, dinas, keluarga itu kami welcome karena biasnaya pakai protokol Covid-19," ujarnya.
Namun yang perlu diwaspadai yakni rombongan wisata yang datang lewat jasa biro perjalanan. "Perusahaan bus atau biro perjalanan menawarkan [paket wisata] ke masyarakat dan mereka baru bertemu di dalam bus. Enggak tahu sebelumnya mereka bagaimana lingkungannya," jelas dia.
Aparat pernah menolak satu bus wisata dari zona hitam lantaran tidak jelas dari mana wisatawan itu berasal dan bagaimana penerapan protokol Covid-19 yang dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Guru Besar UGM Klarifikasi soal Tudingan Gratifikasi Rp7 Miliar
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Mobil Hangus Terbakar di Ruas Jalan Saptosari-Paliyan Gunungkidul, Sopir Terluka
- Dua RTHP di Kota Jogja Siap Diintegrasikan dengan Pengolahan Sampah Organik
- Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku Mutilasi Sleman
- Tersangka Pelecehan Atlet Gulat di Bantul Resmi Ditahan
- Mahasiswanya Ditemukan Meninggal karena TBC di Indekos, UMY Lakukan Skrining
Advertisement