Advertisement

Promo Desember

DIY Terasa Lebih Dingin Daripada Musim Hujan, Ini Penyebabnya..

Sunartono
Minggu, 26 Juli 2020 - 12:57 WIB
Sunartono
DIY Terasa Lebih Dingin Daripada Musim Hujan, Ini Penyebabnya.. Embun yang menempel di daun menjadi beku akibat cuaca dingin yang terjadi di Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Sabtu (7/7/2018). - Instagram @adalahkabbandung via Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Wilayah DIY akhir-akhir ini terasa lebih dingin terutama pada malam hari dan ketika siang terasa sangat panas. Bahkan dinginnya suhu ini lebih tinggi dibandingkan saat musim penghujan.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY Reni Kraningtyas menjelaskan suhu udara terasa dingin di malam hari dan terasa terik di siang hari merupakan hal yang wajar, karena saat ini telah memasuki musim kemarau. Dinginnya suhu itu disebabkan karena angin timur sedang bertiup menuju wilayah DIY. Di mana ciri dari angin yang dikenal dengan Monsul Australis ini bersifat kering.

Advertisement

BACA JUGA : Jogja Dingin, BMKG Jelaskan 3 Faktor Penyebabnya

“[Suhu terasa dingin di malam hari dan panas di siang hari] Karena pada saat musim kemarau,  angin timuran  [Monsun Australia] sedang bertiup menuju wilayah Indonesia, tak terkecuali di wilayah DIY, angin timuran ini sifatnya kering dan tidak banyak membawa massa uap air,” katanya kepada Harianjogja.com, Minggu (26/7/2020).

Ia menambahkan dengan sifat kering tersebut sehingga tidak terbentuk awan-awan hujan di atmosfer sekitar wilayah DIY. Akibatnya berpengaruh terhadap suhu udara di bumi.

“Sehingga sulit untuk terbentuknya awan-awan hujan, dengan minimnya jumlah awan di atmosfer, maka akan mempengaruhi suhu udara di bumi, keberadaan awan-awan di atmosfer  tersebut berfungsi menjaga kelembaban bumi dengan menghambat pelepasan panas ke atmosfer,” katanya.

BACA JUGA : DIY pada Pancaroba Ini Lebih Dingin dari Tahun-Tahun 

Menurutnya terhambatnya pelepasan panas ke atmosfer bumi membuat suhu permukaan bumi menjadi lebih dingin daripada musim hujan.

“Pelepasan energi panas ini yang membuat suhu permukaan bumi pada musim kemarau menjadi lebih dingin daripada musim penghujan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pilkada Jakarta 2024: Hingga Batas Akhir, Tak Ada Gugatan dari Paslon RK-Suswono dan Dharma-Kun di MK

News
| Kamis, 12 Desember 2024, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku

Wisata
| Selasa, 10 Desember 2024, 17:38 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement