Advertisement
Laboratorium Penguji Sampel Swab di DIY Penuh, Begini Penjelasan Pemda

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Soal penuhnya kapasitas laboratorium covid-19, Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menuturkan hal tersebut terjadi sebagai konsekuensi semakin masifnya tracing kontak kasus positif dan perubahan metode skrining yang tadinya melalui Rapid Diagnostic Test (RDT) dulu baru kalau reaktif diswab, menjadi langsung swab.
Kendati kapasitas penuh dan menimbulkan antrean, menurutnya DIY sampai saat ini belum dapat dikatakan kekurangan laboratorium, pasalnya masa tunggu pemeriksaan menurutnya belum terlalu lama. Antrean kata diaa, baru berkisar 1-2 hari, belum sampai seminggu.
Advertisement
“Tapi sudah pada batas maksimal laboratorium. Antisipasi yang kita lakukan akan memperbanyak kapasitas yang ada di Jogja. Kemaren kita mendapat bantuan satu alat PCR. Kalau perlu kita buka di rumah sakit baru, tergantung kemampuan SDM kita,” ungkapnya.
Terkait laboratorium tambahan yang sedang dikaji yakni FKIK UMY, ia mengatakan kalau memang sudah siap akan segera dikomunikasikan agar bisa segera digunakan. “Untuk PCR kemaren BNPB juga bilang Jogja kalau masih kurang silakan minta,” katanya.
Kemudian soal masa tanggap darurat yang akan berakhir minggu tiga hari lagi, ia mengungkapkan belum diputuskan apakah akan diperpanjang atau tidak. Namun ia mengatakan jika memang dirasa masih perlu diperpanjang, akan tetap diperpanjang.
Gubernur DIY Bersama Bupati dan Walikota kata dia, akan mengevaluasi masa tanggap darurat ketiga ini dan keputusan akan keluar sebelum 31 Juli. “kasus positif menjadi salah satu indikator. Pak Gubernur menyampaikan kita belum sampai ke pitch karena masih akan kedatangan mahasiswa luar kota 250-300 ribu orang,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Diduga Ditembak, Kepala Keamanan Dewan Kepresidenan Libya Abdul Ghani Tewas di Tripoli
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Sleman Blacklist Kontraktor Proyek Pembangunan Gedung SMPN 2 Mlati
- Ini Ketentuan SPMB DIY 2025 Jalur Domisili Pengganti Zonasi, KK Famili Lain Tak Bisa Daftar Sekolah Terdekat
- Kasus Perusahaan Tahan Ijazah Karyawan Terjadi di Bantul, Dinas Upayakan Mediasi
- 5 Warga Sleman Gagal Berangkat Haji di 2025, Ini Penyebabnya
- Pungutan Liar oleh Petugas Rutan Kelas II A Jogja, Kepala Kanwil Ditjenpas DIY: Pelaku Ditindak Tegas
Advertisement