Kawasan Seksi, Desa Tirtoadi Jadi Titik Pertemuan Tiga Tol di DIY
Harianjogja.com, SLEMAN—Sosialisasi pembangunan ruas jalan Tol Jogja-Bawen yang melintasi Kabupaten Sleman berlanjut di Balai Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Sleman pada Selasa (4/8/2020). Tirtoadi dianggap kawasan seksi karena menjadi satu-satunya desa yang dilintasi tiga ruas proyek tol di DIY, yakni Jogja-Bawen, Jogja-Solo, maupun Jogja-Cilacap.
Kepala Dispertaru DIY Krido Suprayitno menuturkan di desa ini ada 277 bidang terdampak tol. Namun, pada sosialisasi ini tidak seluruh warga terdampak diundang demi menerapkan protokol Covid-19. Sebanyak 50 orang yang diundang selanjutnya akan melakukan sosialisasi getok tular ke warga terdampak yang lain.
BACA JUGA: Ini Satu-satunya Kecamatan di Gunungkidul yang Masih Bebas Virus Corona
Krido menuturkan Desa Tirtoadi perlu mendapat perhatian lebih lantaran di desa ini akan terjadi pertemuan dua trase tol Jogja-Bawen dan Jogja-Solo. Jawatannya masih mendata sejumlah warga yang menjadi terdampak kedua ruas tol.
“Ada 5 orang yang tanahnya ada pada titik yang berhimpitan. Berhimpitan itu separuh kena Jogja-Solo, separuh kena Jogja-Bawen, satu kepemilikan. Ini bukan hal sederhana,” kata dia.
Menurutnya, jangan sampai ada kesenjangan perlakuan pemilik lahan yang terkena tol Jogja-Solo dan Jogja-Bawen. Agar warga tak resah, Tim Persiapan Pengadaan Lahan Tol Jogja-Bawen akan mempercepat konsultasi publik di Tirtoadi.
BACA JUGA: Susah Cari Tanah, Warga Sleman Terdampak Tol Jogja-Bawen Minta Direlokasi Pemerintah
“Sehingga ketika IPL terbit, waktu pemasangan patok tidak jauh berbeda dengan Jogja-Solo, hampir barengan, dengan syarat pemberkasan juga ada percepatan. Ini ditanggapi positif oleh warga. Masa pelengkapan pemberkasan warga minta maju menjadi tiga pekan,” ungkapnya.
Selain menjadi pertemuan Tol Jogja-Solo dan Jogja-Bawen,Tirtoadi juga akan dilewati ruas tol Jogja-Cilacap ke arah Kulonprogo.
“Tirtoadi itu lokasi paling seksi karena kelewatan tiga simpul, Jogja-Solo, Jogja-Bawen, dan Jogja-Cilacap,” ucap Krido.
Nantinya, di desa ini tol akan dibangun melayang atau elevated. Namun, di beberapa titik tertentu akan ada timbunan untuk konstruksi.