Advertisement

Nelayan Jangan Hanya Tergantung pada Usaha Menangkap Ikan

Newswire
Minggu, 09 Agustus 2020 - 07:17 WIB
Nina Atmasari
Nelayan Jangan Hanya Tergantung pada Usaha Menangkap Ikan Aktivitas bongkar muat di kawasan Pelabuhan Sadeng, Kecamatan Girisubo, Gunungkidul. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Nelayan merupakan salah satu mata pencaharian yang ada di Indonesia. Meski demikian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong nelayan memiliki mata pencaharian alternatif guna mengurangi risiko ketergantungan mata pencaharian tunggal melalui aktivitas penangkapan ikan.

Direktur Perizinan dan Kenelayanan KKP Ridwan Mulyana dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (8/8/2020), menjelaskan ada masa nelayan mengalami musim paceklik dan tidak melakukan aktivitas penangkapan ikan.

Advertisement

Dengan adanya mata pencaharian alternatif, menurut dia, para nelayan dan keluarganya tetap dapat berkegiatan dan memiliki pemasukan.

Baca juga: Syarat & Cara Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 4

"Mata pencaharian alternatif bentuknya beragam, kita lakukan sosialisasi diversifikasi usaha nelayan untuk meningkatkan kapasitas usaha nelayan dan keluarganya. Kita berikan motivasi, keterampilan dan manajemen usaha untuk menumbuhkan ekonomi kreatif," jelasnya.

Pelaksanaan diversifikasi usaha nelayan menjadi salah satu upaya yang dilaksanakan Direktorat Perizinan dan Kenelayanan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Misalnya, selama periode 5-6 Agustus 2020, kegiatan ini telah dilaksanakan di Kabupaten Serang, Banten, yang dibagi di dua lokasi, yaitu di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lontar dan Gedung Unit Pelaksana Teknis Pengolahan Hasil Perikanan DKPP Kabupaten Serang.

Dengan protokol kesehatan, kegiatan diikuti oleh 50 orang nelayan di TPI Lontar dan 50 orang wanita nelayan atau istri nelayan di Gedung Unit Pelaksana Teknis Pengolahan Hasil Perikanan DKPP Kabupaten Serang.

Baca juga: CEK FAKTA: Benarkah Siswa dan Guru akan Mendapat Laptop Gratis dari Pemerintah?

Selama dua hari nelayan dan keluarganya diberikan beragam materi melalui sosialisasi, bimbingan teknis dan gerai permodalan sebagai bentuk dukungan akses pendanaan usaha nelayan oleh Badan Layanan Usaha Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP).

Kegiatan diversifikasi usaha nelayan ini juga melibatkan Dinas Koperasi Kabupaten Serang yang memberikan motivasi penumbuhan jiwa kewirausahaan.

Selain itu, juga diberikan pembekalan pentingnya strategi pemasaran produk perikanan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Serang. Para wanita nelayan ini juga dibekali dengan praktek olahan ikan dan rumput laut.

Sosialisasi juga dilaksanakan oleh BLU LPMUKP terkait dukungan akses permodalan dalam meningkatkan kapasitas usaha nelayan. Dilanjutkan dengan sosialisasi asuransi nelayan sebagai bentuk perlindungan jiwa oleh BPJS Ketenagakerjaan dan dukungan aplikasi Laut Nusantara untuk meningkatkan produktivitas nelayan.

Para nelayan juga diberikan bimbingan teknis sertifikasi kompetensi layak simpan kapal perikanan dan alat penangkapan ikan. Selain itu juga perawatan dan perbaikan mesin kapal perikanan.

Rangkaian kegiatan diversifikasi ini diharapkan oleh Ridwan tidak hanya berhenti saat itu saja. Pada kesempatan itu, diberikan pula sejumlah bantuan berupa perlengkapan pengolahan ikan dan bahan bakunya serta perlengkapan perbengkelan.

"Kami berharap nelayan dan istri nelayan yang mengikuti kegiatan ini berkomitmen untuk mengelola dan meningkatkan usahanya. Kami juga meminta agar pemerintah daerah, penyuluh perikanan serta perangkat desa agar aktif terlibat dalam pendampingan secara berkelanjutan," ujar Ridwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement