Advertisement
Dana ZIS Ikut Digunakan untuk Penanggulangan Dampak Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Dalam semester pertama 2020, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) se-DIY telah menghimpun dana sebanyak Rp15,4 miliar. Penanggulangan dampak pandemi covid-19 menjadi salah satu fokus pada penyerapan dana tersebut.
Ketua Baznas DIY, Bambang Sutiyoso, menjelaskan berdasarkan data badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan DIY meningkat akibat pandemi covid-19, menjadi 12,28% dari yang sebelumnya 11,7% pada 2019. “Mengkhawatirkan mengingat pandemi global belum berakhir,” ujarnya, Senin (10/8/2020).
Advertisement
Baznas DIY melalui pengelolaan Zakat Infak Sodakoh (ZIS) dan dana sosial keagamaan lainnya berperan menangulangi dampak pandemi ini dengan memenuhi kebutuhan dasar untuk dikonsumsi sehari-hari dan penyaluran produktif.
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Sebut Wabah Covid-19 Bisa Melemah Sendiri
Adapun beberapa program yang turut mendukung upaya pencegahan penyebaran covid-19 diantaranya penyemprotan desinfektan, edukasi pola hidup sehat, pembagian masker, alat pelindung diri (APD), hand soap dan hand sanitizer, paket logistik keluarga, dukungan kepada rumah sakit dan tim medis, pemasangan wastafel dan lainnya.
Total penyaluran dana untuk penanganan covid-19 sebesar Rp5,5 miliar, dengan rincian Baznas DIY sebesar Rp208,8 juta, Baznas Sleman sebesar Rp1,5 miliar, Baznas Kota Jogja sebesar Rp1,3 miliar, baznas Kulonprogo sebesar Rp703,3 juta, Baznas Bantul sebesar Rp1,4 miliar dan Baznas Gunungkidul sebesar Rp180,9 juta.
Baca juga: Tak Ada Kenaikan Dana Bantuan Partai Politik di Gunungkidul
Wakil Ketua Bidang Penghimpunan Baznas DIY, Munjahid, mengatakan dari total dana yang terhimpun oleh Baznas se-DIY selama satu semester sebesar Rp15,4 miliar, dana yang terserap sebesar Rp12,8 miliar atau sebesar 87,7%.
Penghimpunan terbanyak berada di Baznas Kulonprogo, sebesar Rp4,3 miliar, sementara yang terkecil adalah Baznas Gunungkidul, sebesar Rp817 juta. Prosentase serapan terbesar dilakukan oleh Baznas Bantul yakni sebesar 109,7%, dan terkecil Baznas Gunungkidul, sebesar 29%.
“Dana ZIS yang terkumpul tersebut berasal dari Aparatur Sipil negara (ASN), swasta, yang tergabung dalam Unit Pengumpulan Zakat, juga dari perorangan. Pentasharufan (penyerapan, red) didasarkan pada tujuh asnaf, yakni fakir, miskin, amil, mualaf, fisabilillah, Ibnu Sabil serta Gharimin,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Berbagi Kebahagiaan, Tuntas Subagyo Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Sukoharjo
- Kabar Gembira Persis Solo, Irfan Jauhari Merumput Lagi setelah Absen Semusim
- Menang Pilpres, 9 Parpol Koalisi Indonesia Maju di Klaten Bertemu Bahas Pilkada
- Bawaslu: Jokowi Tak Langgar Netralitas Meski Bagi-bagi Bansos Jelang Pilpres
Berita Pilihan
Advertisement
Sempat Ditangkap, Jambret di Jaksel Kabur Pakai Mobil Patroli Polisi
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement