Advertisement
Tahun Depan Danais Bakal Mengucur ke Desa di DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-UU Keistimewaan DIY genap berusia delapan tahun hari ini. Dana Keistimewaan yang hingga kini secara kumulatif berjumlah Rp6 triliun terus dikembangkan untuk implementasi UU Keistimewaan DIY. Pada 2021, ditargetkan Danais dapat digunakan sampai tingkat Desa.
Paniradyo Pati Paniradyo Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, menjelaskan perjalanan Danais selama ini memang bertahap, awalnya hanya digunakan untuk Pemda DIY saja, kemudian berkembang sampai ke tingkat Pemkab dan Pemkot dengan mekanisme Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
Advertisement
“Harapannya ke depan bisa BKK Desa. Itu juga menjadi bagian dari jawaban keinginan masyarakat, Danais sampai dimana, termasuk sampai desanya kapan. Harapan kami kita bisa memulai di tahun 2021. Walaupun di Pergub kita saat ini mengaturnya sampai tahun 2023, tapi kami berharap bisa di 2021. Ini baru kami coba, prosesnya baru di tim anggaran Pemerintah Daerah,” ujarnya, Minggu (30/8/2020).
Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan beberapa hal untuk mencapai target tersebut, diantaranya menyiapkan regulasi dan desain awal. Salah satu desain awal tersebut sudah diseiapkan sebanyak 10 Desa Mandiri Budaya yang harapannya bisa ditetapkan tahun ini.
Desa Mandiri Budaya diharapkan dapat menjadi pionir pertama untuk mendapatkan BKK. Desa mandiri Budaya ini kata dia, juga merupakan kebijakan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. “Diantaranya Bejiharjo, Sapdodadi, sekarang baru proses,” ujarnya.
Dalam Danais kata dia, tidak ada alokasi anggaran untuk bantuan langsung kepada masyarakat. Meski demikian, banyak program Danais tidak bisa dipungkiri mengarah pada pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan sosial. Ia mencontohkan salah satunya pada pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
Ia menuturkan JJLS saat ini telah tersambung semua, tinggal dua jembatan di Srandakan dan Kretek yang belum selesai. “Kalau berkaitan dengan Tawngalang, itu fisik juga, ada pembebasan tanah dengan angka hampir Rp105 miliar, harapannya transportasi bisa terhubung. Di tahun berikutnya harapannya Prambanan juga tersambung,” ungkapnya.
Kemudian Taman Budaya yang telah selesai dibangun yakni di Kulonprogo, yang kemudian dilanjutkan Taman Budaya di Gunungkidul. Sejumlah pembangunan ini diharapkan menjaddi cara Pemda DIY untuk mensejahterakan masyarakat tidak secara langsung.
“Karena kalau secara langsung biasanya yang dikersakke berupa uang atau BLT, ini belum bisa kami lakukan sampai hari ini. Karena memang pertanggungjawaban Danais agak berbeda dari sumber-sumber dana yang lain,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Dukono Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan Tercatat 1,1 Km
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Koalisi Jogo Banyu Yogyakarta Dorong Diversifikasi Ekonomi Penambang Rakyat
- Pemkab Kulonprogo Lelang Jabatan Kepala Kesbangpol dan BPBD, Sekda: Penentu Akhir di Tangan Bupati
- DPAD DIY Gelar Festival Literasi Jogja 2025, Cek Tanggalnya di Sini
- Gempa Bumi Magnitudo 2-2,7 Guncang Wilayah Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul pada Kamis Pagi Ini
- Petani di Bantul Kesulitan Produksi Garam, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement