Advertisement
Petani Klayar Kembangkan Agrowisata, Lahan Gersang Dekat Kali Oya Akan Disulap Jadi Kebun Buah

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Petani milenial di Dusun Klayar, Kedungpoh, Nglipar mengembangkan konsep pariwisata agrowisata. Hal ini dilakukan dengan menyulap lahan gersang di dekat aliran Kali Oya menjadi kebun buah. Di tahap awal fokus pengembangan ke buah semangka, tapi di lahan seluas hampir empat hektar juga ditanami pohon buah keras seperti mangga, nangka dan lainnya.
Pendamping Kelompok Petani Milenial Klayar, Budi Susilo mengatakan, konsep agrowisata di Klayar mirip pengembangan kebun buah di Pampang, Kecamatan Paliyan. Menurut dia, di Pampang, petani milenial berhasil mengembangkan wisata kebun semangka petik sendiri. “Hal inilah yang kami coba kembangkan di Agrowisata Klayar,” kata Budi, Selasa (8/9/2020).
Advertisement
Baca juga: Kisah Warga Selomartani Tinggal di Gubuk, Sakit Belum Bisa Periksa ke Dokter
Dia menjelaskan dari sisi lokasi, kawasan agrowisata yang dirintis memiliki pemandangan yang indah. Pasalnya, kawasan ini dikelilingi oleh aliran Kali Oya. Untuk mengakses ke lokasi, warga bergotong royong membuat croosway di atas sungai. “Rencanaya memang akan dibuat jembatan gantung untuk akses. Tapi, untuk sementara akses masih menggunakan crossway di Kali Oya,” katanya.
Budi menjelaskan, untuk pengembangan akan bekerjasama dengan UGM. Adapun lokasi agrowisata akan ditanami berbagai tanaman buah, baik yang berjenis tanaman keras atau buah seperti semangka, anggur hingga stroberi.
Meski demikian, untuk tahap awal, pengembangan difokuskan pada buah semangka. Hal ini dipilih karena memiliki masa tanam yang pendek sehingga dapat menghasilkan dalam waktu yang singkat. “Kalau pohon buah seperti jeruk, manggan atau nangka, butuh waktu bertahun-tahun. Tapi, kalau semangka hanya dalam hitungan bulan bisa memperoleh hasilnya,” katanya.
Baca juga: Pasien Corona Gunungkidul Tembus 200 Kasus
Dia menuturkan ada sekitar 9.000 benih semangka yang ditanam di lahan seluas 1,2 hektare. Diharapkan dari penanaman ini bisa menghasilkan buah semangka seberat 30 ton. “Kalau tidak meleset, estimasi kami bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp150 juta. Nantinya, keuntungan yang diperoleh juga digunakan untuk pengembangan agrowisata Klayar,” tutur Budi.
Ke depannya, di agrowisata ini juga akan dilengkapi dengan perahu yang digunakan sarana penyebarangan bagi pengunjung. “Ini bisa jadi daya tarik sendiri karena aliran Kali Oya juga bisa dimanfaatkan sebagai wahana wisata,” tuturnya.
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi menyambut baik pengembangan agrowisata di Klayar. Menurut dia, inovasi ini harus didukung karena dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar. “Kuncinya guyub rukun antar warga harus dijaga karena sebagai modal pengembangan destinasi wisata yang lebih baik lagi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Dukono Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan Tercatat 1,1 Km
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ubah Sampah Menjadi Energi Alternatif, Solusi Bangun Indonesia dan dan Got Bag Indonesia Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Teluk Awur Jepara
- Bamuskal hingga Panewu Akan Dilibatkan Tahapan Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah di Bantul
- DPRD DIY Apresiasi Realisasi APBD 2024, Dorong Optimalisasi Aset untuk Tambah PAD
- Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
- Hingga Mei 2025, Pemerintah Salurkan Duit Ratusan Miliar Bantuan Sosial di DIY
Advertisement
Advertisement