Advertisement
Tim Pengabdian Prodi Teknik Kimia UAD Gelar Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Kompos dan Ecobrick
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Tim Pengabdian Prodi Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan penyuluhan dan pelatihan pembuatan kompos dan ecobrick di Joglo Rumah Sawah, BKM Tirtorahayu, Kasihan, Bantul.
Program kolaborasi antara PKM Program Studi Teknik Kimia UAD dan PRM Tirtonirmolo Tengah serta BKM Tirtorahayu ini mengambil tema Pelatihan Teknologi Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Menjadi Pupuk Kompos dan Ecobrick serta Menginisiasi Berdirinya Bank Sampah di Setiap Dusun.
Advertisement
Ketua Tim PKM UAD Shinta Amelia mengatakan sejatinya pelatihan telah digelar sejak Mei 2020, secara daring. Namun, dalam perkembangannya, banyak warga di Desa Tirtonirmolo yang ingin mendapatkan pelatihan secara luring, sehingga pihaknya menggelar pelatihan secara offline di Joglo Rumah Sawah.
“Untuk pelatihannya diikuti perwakilan dari 12 dusun yang ada. Kami bagi dalam dua sesi yakni 15 peserta untuk pagi dan 15 peserta untuk sore,” katanya.
Karena masih dalam suasana pandemi, Shinta menyatakan pelatihan juga tetap mengedepankan protokol kesehatan. Selain mewajibkan peserta menggunakan masker, cek suhu tubuh dan cuci tangan, mereka juga diwajibkan menjaga jarak.
“Untuk pelatihannya sendiri ada tiga, yakni pembuatan ecobrick, pembuatan lilin dari minyak jelantah, dan mengolah sampah dapur menjadi kompos organik,” terang dia.
Shinta memaparkan, meski baru kali pertama pelatihan digelar di tempat tersebut, animo dari peserta cukup tinggi. Oleh karena itu, pihaknya akan meneruskan program yang sama pada tahun depan.
Akan ada pelatihan produk dan memberi gambaran kepada masyarakat mengenai olahan dari hasil daur ulang.
“Muara akhirnya nanti akan terbentuk bank sampah di setiap dusun dibawah koordinasi BKM Tirtorahayu," kata dia
Sebab, menurut dia, di Desa Tirtonirmolo sangat potensial untuk pengembangan bank sampah. Sejauh ini potensi yang bisa diciptakan dari daur ulang dan bank sampah adalah bros dan tas dari plastik. “Untuk program pengabdian sendiri sejatinya digelar sampai Oktober mendatang,” ucapnya.
Namun, program pengabdian tersebut kembali dilanjutkan dengan metode daring berupa pendampingan mitra menuju pembentukan bank sampah di masing-masing dusun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Dapur Umum MBG Bantul Memungkinkan Digelar di Pondok Pesantren
- Belum Temukan Kasus, Dinkes Bantul Tetap Waspadai HMPV
- Sudah 30 Sapi Mati, DPRD Bantul Dorong Penetapan KLB PMK
- Jaga Kelestarian Alam, Gerakan Tanam Pohon Digelar di Wisata Watu Payung Prambanan
- Sosok Minta Harsana: Mengenalkan Kuliner Tradisional Seakar-Akarnya
Advertisement
Advertisement