Advertisement
Sudah 4 Pasien Corona Asal Bantul yang Meninggal Meski Tanpa Penyakit Penyerta

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Sejumlah warga Bantul yang terinfeksi Covid-19 meninggal dunia meski tak memiliki penyakit penyerta.
Belum lama Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo mengungkapkan bahwa satu dari 13 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Bantul dinyatakan meninggal dunia tanpa penyakit bawaan atau komorbid. Namun ternyata, dari data terbaru yang tercatat oleh Dinkes Bantul, diketahui tidak hanya satu, melainkan empat orang.
Advertisement
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Percepatan Penanganan Penularan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso atau yang kerap disapa Oki saat dikonfirmasi, Jumat (18/9/2020).
Disebutkan bahwa dari empat orang yang meninggal dunia tanpa penyakit bawaan itu semuanya pasien lansia.
"Sampai saat ini jumlah kematian konfirmasi positif ada 13 orang. Empat kasus di antaranya tidak ada komorbid atau tanpa penyakit bawaan," kata Oki.
Oki menjelaskan, empat orang lansia yang meninggal itu usianya sudah lebih di atas 60 tahun.
Dari data yang diambil dari rumah sakit bersangkutan tempat keempatnya dirawat, kata Oki, memang tidak ada indikasi atau tanda penyakit bawaan apapun.
Ia memastikan, empat lansia yang merupakan warga Bantul tersebut meninggal saat menjalani perawatan di layanan kesehatan atau rumah sakit di luar Bantul.
Meski begitu, Oki menyebutkan bahwa ada beberapa faktor mengapa riwayat kesehatan yang bersangkutan tidak ada.
"Bisa jadi karena memang hampir mayoritas warga belum sadar betul untuk melakukan kontrol kesehatan. Itu juga bisa menjadikan rekam medis pasien tidak ada datang yang lengkap," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Rahardjo meminta masyarakat tidak menganggap remeh penyebaran Covid-19 meski ia tak memungkiri, rata-rata pasien terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG), yang dapat sembuh dalam beberapa hari atau minggu saja.
"Kebanyakan memang OTG, tapi kalau ada yang bilang Covid-19 itu tidak menyebabkan kematian, kenyataannya di Bantul ada yang meninggal tanpa penyakit bawaan," ujar Agus.
Agus juga menuturkan, saat ini menurut penelitian terbaru, terdapat temuan virus corona sudah mengalami mutasi.
Terjadinya mutasi virus corona tersebut, disampaikan Agus, sebagai bentuk pertahanan diri virus agar tetap hidup.
Lebih lanjut Agus mengungkapkan, mutasi virus tersebut membuat kemungkinan penularannya menjadi 10 kali lipat lebih besar dari sebelumnya, ditambah lagi mutasi virus juga sudah ditemukan di lima provinsi di Indonesia, dan salah satunya di DIY.
"Tetap harus patuhi protokol kesehatan saat beraktivitas, penting untuk tidak tertular ataupun menulari," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
- Siapkan Surat-Surat! Polres Bantul Gelar Operasi Patuh Progo 14-27 Juli 2025
Advertisement
Advertisement