Advertisement
Mewariskan Nilai Kebangsaan pada Generasi Milenial Jadi Tantangan
![Mewariskan Nilai Kebangsaan pada Generasi Milenial Jadi Tantangan](https://img.harianjogja.com/posts/2020/09/21/1050495/sosialisasi-tata-kehidupan-ok.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci dalam mempertahankan dan mewariskan nilai kebangsaan kepada generasi milenial di era industri 4.0. Mengingat tantangan saat ini berasal dari dalam dan luar negeri terjadi secara berkelanjutan. Isu ini dibahas dalam Sosialisasi Tata Kehidupan Berbangsa yang dihadiri para pemuda, Minggu (20/9/2020).
Alumni Lemhanas Wajdi Rahman mengatakan perubahan zaman menjadi keniscayaan yang tidak bisa dihindari oleh suatu negara. Salah satunya revolusi industri 4.0 dengan berbagai pirantinya yang berpotensi menimbulkan ancaman dan dampak terhadap warga di suatu negara. Sehingga setiap negara harus bersaing mengembangkan kualitas sumber daya manusianya atau dengan meningkatkan kecerdasan manusia. Persaingan antar negara saat ini mengarah pada persaingan kecerdasan secara global.
Advertisement
Baca juga: Setelah NU, Kini Muhammadiyah Minta Pemerintah Tunda Gelaran Pilkada Tahun Ini
"Jika mengabaikan kenyataan atas persaingan ini, maka bisa jadi Indonesia terpinggirkan dalam kompetisi global dan dipandang rendah oleh bangsa lain. Sehingga diperlukan pengembangan kecerdasan masyarakat, kualitas SDM yang kontributif terhadap proses peningkatan wawasan kebangsaan," terangnya dalam rilis yang diterima, Senin (21/9/2020).
Ia menilai keluarga menjadi titik pertama untuk mengembangkan kecerdasan kepada generasi milenial. Tetapi salah kaprahnya, fasilitasi kecerdasan ini penanaman nilainya diarahkan untuk mengejar status dan materi sehingga banyak anak yang berpikiran bahwa kesuksesan hanya diukur dari harta dan tahta. Padahal kemampuan berkontribusi besar terhadap negara bisa menjadi suatu bentuk kesuksesan.
Baca juga: Dinkes DIY Gandeng Banyak Pihak Masifkan Sosialisasi Protokol Kesehatan
"Kekayaan Indonesia memiliki ragam suku, budaya, bahasa, etnis, golongan dan agama merupakan kekuatan positif yang dapat mendukung pembangunan bangsa. Tetapi disisi lain, juga mengandung potensi konflik jika tidak dikelola dengan baik. Ini jadi tantangan untuk memahamkan generasi muda saat ini," ujarnya.
Anggota DPD RI Cholid Mahmud menyatakan upaya mempertahankan dan mewariskan nilai kebangsaan terutama kepada generasi milenial mutlak dilakukan. AgarĀ bangsa ke depan dapat mengatasi berbagai ancaman, tantangan munculnya berbagai konflik hingga degradasi moral. Ia sepakat, bahwa kualitas SDM menjadi kunci dalam menghadapi persoalan ini.
Menurutnya melalui sosialisasi nilai kebangsaan diharapkan bisa memupuk semangat kebangsaan pada generasi milenial. Sehingga dapat melestarikan nilai-nilai kebangsaan sekaligus menjadi dasar dalam bersikap setiap masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
"Harapannya nilai-nilai empat konsensus dasar kebangsaan dapat tercermin di dalam pemikiran, sikap dan perilaku setiap warga terutama pada generasi milenial saat ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman dan Bantul, Jumat 26 Juli 2024, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement