Advertisement
Tamansiswa Jetis Gelar Workshop Penguat Konsep Ki Hadjar Dewantara

Advertisement
JOGJA—Perguruan Tamansiswa Cabang Jetis menggelar workshop pendalaman Ketamansiswaan, Sabtu (3/9/2022) di Pendopo Tamansiswa Jetis, Jogja.
“Kegiatan ini [kami gunakan] untuk memperkuat pemahaman konsep-konsep ajaran Ki Hadjar Dewantara yang akan disampaikan kepada bapak ibu pamong [guru di Perguruan Tamansiswa,” kata Kepala Bidang Pendidikan Perguruan Tamansiswa Jetis, Sriyana di kantornya, Jumat (2/9/2022).
Advertisement
BACA JUGA: BBM Naik, Retribusi Wisata Pansela Tak Ikut Dinaikkan. Ini Alasan Pemkab...
Acara yang dihadiri kurang lebih 140 orang tersebut juga digunakan sebagai sarana silaturahmi antarbagian Perguruan Tamansiswa cabang Jetis untuk menjalin kekeluargaan.
“Kami undang dari guru dan karyawan TK Indriya, SD Tamansiswa, SMP Taman Dewasa, SMAS Taman Madya, SMK Tamansiswa,” ungkap Sriyana.
Dosen Ketamansiswaan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), Yuli Prihatni, hadir sebagai narasumber workshop. Yuli memandu para peserta melakukan pendalaman Ketamansiswaan yang berpusat pada tema Sistem Among dalam Merdeka Belajar.
Maksud dari tema tersebut adalah guru diharapkan dapat ngemong para murid ketika proses belajar-mengajar. “Tamansiswa itu punya metode belajar namanya metode Among. Intinya untuk memerdekakan anak, persis seperti yang diharapkan Pak Menteri [Nadiem Anwar Makarim],” kata Sriyana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement