Advertisement

Hati-Hati! Aksi Penipuan Mengatasnamakan Universitas Widya Mataram Sasar Mahasiswa Baru

Hafit Yudi Suprobo
Selasa, 06 Oktober 2020 - 23:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Hati-Hati! Aksi Penipuan Mengatasnamakan Universitas Widya Mataram Sasar Mahasiswa Baru Ilustrasi penipuan melalui telepon. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Aksi penipuan yang mengatasnamakan Universitas Widya Mataram dilakukan oleh pihak tidak bertanggungjawab. Korban penipuan merupakan mahasiswa baru. Kini ia harus menanggung sejumlah kerugian material akibat dari tindak penipuan yang dideritanya.

Kepala Biro Bidang III meliputi Kemahasiswaan, Humas, Kerjasama, Alumni, Kebudayaan Universitas Widya Mataram Tommy Satriadi Nur Arifin mengatakan korban penipuan bernama Maldika Ageng Rezki Pangesti asal Purbalingga, Jawa Tengah.

Advertisement

"Korban merupakan mahasiswa baru Universitas Widya Mataram Jurusan Administrasi Publik melakukan pendaftaran secara dalam jaringan [daring] di pmb.widyamataram.ac.id pada tanggal 31 Agustus 2020," ujar Tommy saat dikonfirmasi pada Selasa (6/10/2020).

Lebih lanjut, korban diduga dihubungi oleh pelaku yang berawal dari chat WhatsApp kemudian ditelepon oleh pelaku pada awal Oktober. Pelaku mengaku sebagai Wakil Rektor I Universitas Widya Mataram atas nama Jumadi dan meminta pembayaran sebesar Rp1,5 juta.

"Korban dihubungi pelaku sekitar tanggal 2-3 Oktober. Namun, nomor rekening yang diberikan bukan merupakan rekening Universitas Widya Mataram melainkan rekening pribadi atas nama Ardiansya," terangnya.

Baca Juga: Pilkada Gunungkidul: Alat Kampanye Dirusak, Tim Immawan-Martanty Lapor ke Bawaslu

Namun, jauh sebelum dihubungi oleh pelaku pada bulan September, korban telah menyelesaikan administrasi tahap pertama melalui email resmi PMB UWM serta mendapatkan status sebagai mahasiswa UWM dibuktikan dengan NIM yang terdaftar.

"KTM dan kelengkapan mahasiswa baru diterima oleh kakak korban yang kuliah dan tinggal di Jogja. Selama interaksi melalui email dan yang bertemu dengan kakak korban adalah saya sendiri, yang bertugas piket di Kantor PMB UWM," sambung Tommy.

Pelaku, menurut Tommy, merupakan jaringan yang sudah profesional. Hal tersebut dikarenakan ia menduga pelaku telah melakukan pembobolan sistem milik UWM. Kemudian, mengarah pada akses data pendaftar online, dimana banyak nama-nama pendaftar termasuk alamat dan nomor kontak mereka.

Tidak hanya korban yang dihubungi, namun ia menduga keseluruhan pendaftar dihubungi oleh pelaku dan diberikan pesan yang sama yaitu mengaku sebagai Wakil Rektor UWM dan meminta pembayaran dengan alasan tertentu.

"Banyak mahasiswa lain yang konfirmasi dengan saya maupun tim PMB UWM terkait mereka yang tiba-tiba dhubungi tersebut dan kami menyampaikan pada mereka bahwa itu merupakan percobaan penipuan serta meminta bantuan mahasiswa untuk membagikan informasi percobaan penipuan tersebut pada grup-grup kelas maupun prodinya," ungkap Tommy.

Pengumpulan Barang Bukti

Ketika disinggung mengenai apakah kasus penipuan tersebut sudah dilaporkan ke pihak kepolisian, Tommy mengaku jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan korban dan mengumpulkan sejumlah barang bukti hasil tindak penipuan.

"Minggu lalu saat kejadian, kami sudah melaporkan pada atasan, berkoordinasi dan mengumpulkan laporan serta barang bukti yang ada. Informasi terakhir yang saya terima, Bidang Keuangan dan Administrasi Umum Kampus yang bergerak untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Jogja," papar Tommy.

Baca Juga: Hadirkan Kerumunan, Kegiatan Layang-Layang di Kulonprogo Dibubarkan

Namun, ia juga mendapatkan saran untuk melaporkan kasus itu ke pihak Polda DIY. "Informasi kemarin ke Polresta Jogja. Namun, ada juga yang mengusulkan mengajukan laporan langsung ke Polda DIY. Perkembangan informasi pada minggu ini belum saya terima kembali," tutur Tommy.

Dikonfirmasi terpisah, Kasubag Humas Polresta Jogja AKP Sartono menjelaskan jika pihaknya belum menerima laporan polisi mengenai aksi penipuan yang mengatasnamakan salah satu pejabat Universitas Widya Mataram yang memakan korban salah satu mahasiswa baru. "Saya tanyakan yang piket hari ini belum ada," pungkas Sartono. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement