Advertisement
Maksimalkan Peran Masyarakat dalam Mencegah Covid-19 Lewat Sosial Media

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Masyarakat memiliki peran penting dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Untuk mengedukasi dan memaksimalkan peran masyarakat, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY menggelar Sosialisasi Jogja Bijak Bersosial Media.
kegiatan ini melibatkan Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) dengan tujuan dapat mengedukasi lingkungannya untuk bijak menggunakan media sosial, tidak mudah termakan hoaks dan turut berkontribusi dalam sosialisasi protokol Kesehatan.
Advertisement
Kepala Diskominfo DIY, Rony Primanto Hari, menjelaskan teknologi informasi (TI) sudah tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Terlebih di masa pandem covid-19, TI dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat dalam beraktivitas dengan tetap menjaga jarak.
“Dulu mungkin tidak pernah orang ngomong pakai video call. Sekarang lebih nyaman. Sehingga selalu cari sinyal. Sekarang TI jadi kebutuhan tak terhindarkan. Sehingga kami mengembangkan berbagai aplikasi, di antaranya Jogja Istimewa dan Jogja Pass,” ujarnya dalam Sosialisasi Jogja Bijak Bersosialmedia, di Ingkung Grobog, Muja Muju, Selasa (13/10/2020).
Baca Juga: Satgas Covid-19: Tingkat Risiko 50 Daerah Naik Jadi Kuning dan Oranye
Jogja Pass merupakan aplikasi yang dikembangkan Diskominfo DIY sebagai identitas digital masyarakat saat mengunjungi tempat umum. Di dalamnya terdapat sejumlah fitur di antaranya skrining mandiri dan QR code yang praktis digunakan sebagai identitas digital untuk memudahkan upaya tracing di tempat umum.
“Di DKI Jakarta sudah diwajibkan tempat publik mendata pengunjung. Sebenarnya kita lebih dulu. Hanya saja mungkin implementasinya belum massif. Di DKI penambahan pasiennya cepat sehingga mereka merasa sangat perlu,” ungkapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana, mengatakan dalam mencegah dan mengatasi bencana pandemi Covid-19, tidak mungkin dilakukan pemerintah sendiri tanpa partisipasi masyarakat. BPBD DIY telah membentuk Katana untuk penanggulangan bencana di tingkat kelurahan, termasuk bencana non alam Covid-19.
Diharapkan Katana dapat menjadi penggerak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menerapkan protokol Kesehatan. “Semakin besar partisipasi masyarakat akan semakin besar tingkat kesuksesan dalam pencegahan dan penanganan bencana,” ungkapnya.
Baca Juga: Psikolog: Bercocok Tanam di Rumah Bisa Ciptakan Kesehatan Mental
Anggota Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mengatakan pandemi Covid-19 membuat pihaknya mengevaluasi sistem penangagulanngan bencana. “Beda dengan gempa. Kedaruratan bareng sama recovery ekonomi. Kita sedang diskusi agar ada bab yang mengatur bencana non alam,” kata dia.
Ia berpesan kepada Katana sebagai tokoh mari berikan informasi yang benar dan akurat terkait kebencanaan khususnya covid-19. Dengan informasi yang akurat ini, harapannya tidak ada kepanikan di tengah masyarakat.
“Mari kita membiasakan memberikan info yang benar dan akurat. Covid bukan aib, kejahatan, tapi harus dihindari. Katana berperan dengan pemanfaatan teknologi. harapan kita forum di tingkat kelurahan kuat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Korupsi Kuota Haji Khusus, Ini Kata Ketua KPK Soal Kabar Pemanggilan Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Konsumsi Ikan Masyarakat Bantul Naik, Capai 32,2 Kg per Kapita di 2024
- Kasus Mbah Tupon, AH Tidak Ditahan karena Alasan Kesehatan
- Hingga Akhir Juni 2025 Realisasi PBB di Bantul Tembus Rp41 Miliar
- Wujudkan Dalan Alus lan Padang, DPRD Sleman Naikkan Anggaran Hingga Rp150 Miliar
- Berdalih untuk Beli Susu Anak, Pria asal Kulonprogo Nekat Menjambret Ibu-ibu di Bantul
Advertisement
Advertisement